Siapa yang tidak mengenal kunyit? Ya, tanaman kelas curcuma ini konon telah ada di India sejak ribuan tahun. Banyak budaya khususnya di Asia menggunakan kunyit untuk memasak, upacara adat, dan tujuan pengobatan, seperti mengobati luka hingga menurunkan gula darah.
Kunyit mengandung senyawa yang disebut curcumin yang memiliki sifat anti-inflamasi, menurut ahli diet yang berbasis di New York City Natalie Rizzo, R.D sebagaimana dilansir Runners World. Kita semua tahu bahwa peradangan umumnya penyebab utama perkembangan tumor. Dengan kata lain kunyit bermanfaat dalam mencegah peradangan kronis, seperti radang sendi dan peradangan di otak.
Bagi olahragawan secara khusus, kunyit dapat membantu peradangan akut baik jangka pendek atau panjang. "Kami ingin mencegah peradangan itu atau mengobatinya sebanyak mungkin untuk membantu mengatasi rasa sakit lewat kunyit," kata Rizzo.
Pendiri sekaligus direktur Pusat Kesehatan Eleven Eleven di New York City, Frank Lipman juga menguatkan perkataan Rizzo yang menyebut bahwa kunyit bermanfaat dalam mencegah keterlambatan onset otot yang menyakitkan (DOMS). Sebuah studi pada 2017 di The FASEB Journal mendukung hal tersebut, dalam temuan itu ditemukan bahwa peserta yang diminta konsumsi kunyit memiliki rasa sakit otot lebih sedikit daripada mereka yang tidak.
"Kunyit memiliki efek positif pada fungsi otak dan kesehatan kardiovaskular juga menghambat perkembangan sel kanker dan penuaan," kata Lipman lebih jauh.
Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam The American Journal of Geriatric Psychiatry menemukan bahwa ketika para partisipan mengambil 90 miligram kunyit dua kali sehari, lalu peningkatan dalam ingatan partisipan juga diperhatikan. “Jika Anda ingin menggunakan kunyit sebagai pencegahan itu tidak masalah, Anda dapat menambahkanya pada makanan,” kata Rizzo.
Rizzo mengatakan setengah hingga satu sendok makan kunyit sehari akan memberi Anda manfaat yang besar. “Perlu diingat, mungkin saja tubuh Anda mengonsumsi kunyit tanpa Anda tahu karena terdapat di suplemen nutrisi. Namun alangkah baiknya jika mengonsumsinya dalam bentuk murni karena dapat diproses tubuh dengan lebih baik,” Rizzo menambahkan.
(Foto: cosmacon)
