Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Menstruasi

Menstruasi dialami oleh semua wanita yang sudah menginjak masa pubertas. Setiap bulannya, wanita harus mengalami sejumlah gejala yang biasanya menyertai saat menstruasi berlangsung.

Salah satu gejala yang paling umum dirasakan adalah nyeri atau kram perut. Memang, tidak semua wanita mengalami nyeri perut saat menstruasi. Beberapa mengeluhkan nyeri ringan, dan beberapa lainnya mengeluhkan nyeri yang berat sehingga kesulitan untuk beraktivitas.

Nyeri ringan biasanya mudah dihilangkan, bisa dengan kompres air hangat, atau sekadar berbaring dan beristirahat. Namun, nyeri menstruasi yang berat biasanya membuat seseorang kesulitan bahkan untuk beraktivitas yang ringan.

Untuk bisa membantu mengatasi nyeri menstruasi, berikut kami berikan rekomendasi makanan yang bisa membantu meredakan nyeri:

Jahe

Jahe mengandung gingerol, yakni zat yang merupakan senyawa bioaktif utama dalam jahe, yang dapat membantu meredakan kembung dan mual. Keduanya merupakan gejala menstruasi yang paling umum. Minumlah secangkir teh jahe hangat saat mengalami kram perut, karena ini bisa membantu meredakan rasa sakit secara efektif.

Sayuran berdaun hijau

Saat menstruasi, wanita akan kehilangan banyak darah dari dalam tubuhnya. Bersamaan dengan itu, banyak nutrisi yang tersimpan dalam darah, seperti zat besi, magnesium, dan kalium yang juga ikut luruh, sehingga menyebabkan kelelahan, pusing, dan penglihatan kabur selama menstruasi. Untuk dapat meredakannya, cobalah mengonsumsi sayuran hijau seperti bayam, sawi, atau kangkung.

Yoghurt

Yoghurt mengandung probiotik, yang baik untuk meringankan rasa sakit akibat kram perut. Selain itu, yoghurt juga menyediakan jumlah kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh, yang ikut hilang akibat luruh bersama darah menstruasi.

Pisang

Pisang kaya akan kalium dan vitamin yang dibutuhkan untuk meningkatkan suasana hati, dan membantu pergerakan usus. Saat menstruasi, diare merupakan salah satu gejala yang sering terjadi. Selain itu, kalium juga membantu meredakan kram otot saat menstruasi.

(Foto: webmd.com)