Diet
+1

Makan Telur Setiap Hari, Sehatkah?

November 04, 2020 | Claudia

Telur

Telur merupakan sumber protein yang baik dan mengandung banyak vitamin dan mineral penting, termasuk kalsium, kalium, dan zat besi. Semua nutrisi ini merupakan komponen penting dalam makanan yang dibutuhkan seseorang.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, satu telur rebus dengan ukuran yang besar mengandung sekitar 78 kalori. Telur menjadi perdebatan yang kontroversial, karena kekhawatiran akan lemak jenuh dan kolesterol yang terkandung di dalamnya. Namun, para peneliti telah membuktikan bahwa telur memiliki sejumlah manfaat kesehatan.

Telur memiliki banyak manfaat, misalnya sebagai sumber protein, asam lemak, kolin, dan antioksidan yang baik. Telur juga kaya akan vitamin D, nutrisi yang sangat jarang ditemukan dalam makanan.

Banyak penelitian telah menguji nilai gizi telur sebagai bagian dari makanan sehari-hari. Misalnya satu studi yang diterbitkan dalam The FASEB Journal melibatkan 26 peserta berusia 60-75 tahun yang memiliki kondisi obesitas. Para peneliti meminta mereka untuk mengonsumsi makanan yang mengandung telur, diet tinggi lemak atau diet rendah lemak berbasis karbohidrat selama 8 minggu.

Setelah 8 minggu, para peneliti mengukur komposisi lemak tubuh para partisipan. Mereka yang makan tiga telur utuh per hari dalam diet rendah karbohidrat, kehilangan lebih banyak lemak dibandingkan mereka yang menjalani diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak.

Sebuah meta-analisis dalam Journal of American College of Nutrition meneliti tujuh studi penelitian tentang konsumsi telur, penyakit jantung, dan stroke. Para peneliti menemukan bahwa makan sekitar satu telur per hari dapat membantu mengurangi risiko seseorang terkena stroke, tetapi mereka tidak melihat peningkatan atau penurunan risiko penyakit jantung pada partisipan penelitian.

YesDok Ads

Namun, satu studi di jurnal Heart yang memasukkan data dari setengah juta orang dewasa menemukan bahwa makan rata-rata satu telur per hari secara signifikan, dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

Sebuah studi di The American Journal of Clinical Nutrition mengamati efek diet tinggi telur versus diet rendah telur pada penderita diabetes. Tim peneliti mendefinisikan diet tinggi telur dengan mengonsumsi dua telur per hari dalam 6 hari per minggunya, dan diet rendah telur dengan mengonsumsi kurang dari dua butir telur per minggunya.

Setelah 3 bulan, para peneliti menemukan bahwa konsumsi telur dalam jumlah yang tinggi tidak memengaruhi kadar kolesterol para partisipan penelitian. Namun, mereka menemukan bahwa diet tinggi telur dapat meningkatkan rasa kenyang atau perasaan kenyang.

Telur bisa menjadi lauk pauk yang menyehatkan. Untuk menuai manfaat nutrisi di dalam telur, Anda dapat menjadikan telur sebagai menu makanan harian Anda.

(Foto: eatthis.com)

YesDok Ads