Meskipun penelitian masih di tahap awal, namun beberapa perubahan pola makan ternyata dapat membantu mengurangi gejala menstruasi. Dalam beberapa kasus, obat yang dijual bebas dapat membantu mengontrol gejala, seperti kembung dan nyeri. Namun, banyak orang mungkin enggan terus-menerus mengonsumsi obat untuk meredakan nyeri dan sejumlah gejala lain selama menstruasi atau premenstrual syndrome. Beberapa makanan nyatanya dapat membantu masalah ini. Beberapa bukti menunjukkan bahwa makanan tertentu dapat membantu meringankan gejala menstruasi. Beberapa gejala atau kondisi fisik yang muncul saat menstruasi yakni:
Berikut rekomendasi makanan sehat yang aman dikonsumsi dan dapat membantu meredakan gejala menstruasi:
Buah-buahan dan sayur-sayuran
Meskipun buah dan sayuran merupakan sumber nutrisi dan serat yang penting dalam makanan, namun sangat penting untuk mengonsumsinya selama menstruasi.
Sebuah studi tahun 2018 terhadap mahasiswa di Spanyol menemukan bahwa diet vegetarian dan hanya makan lebih banyak buah dan sayuran dapat mengurangi kram dan mengurangi nyeri haid. Beberapa penelitian juga membuktikan hal ini, hanya saja, konsumsi buah dan sayuran tidak membantu meringankan gejala menstruasi pada wanita dengan endometriosis.
Kurangi natrium
Menurunkan asupan natrium dapat membantu mengurangi kembung dan penambahan berat badan terkait menstruasi. Sebuah studi tahun 2019 di American Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa peningkatan asupan natrium dapat membuat seseorang lebih mudah mengalami kembung.
Secara umum, American Heart Association menunjukkan bahwa kebanyakan orang harus makan tidak lebih dari 1.500 miligram (mg) natrium dalam sehari. Menjaga asupan natrium selama menstruasi dapat mencegah kembung.
Zat besi
Menstruasi menyebabkan kadar zat besi turun karena seseorang akan kehilangan darah dari dalam tubuhnya. Ini bahkan dapat menyebabkan anemia pada beberapa wanita dengan menstruasi yang sangat berat.
Menurut National Institutes of Health, wanita dengan menstruasi yang berat (menorrhagia) kehilangan lebih banyak zat besi selama siklus menstruasi mereka dibandingkan dengan wanita yang mengalami pendarahan menstruasi yang normal. Sebuah studi tahun 2013 menemukan peserta yang makan lebih banyak zat besi non-heme, yaitu zat besi yang berasal dari makanan nabati, memiliki risiko gejala terkait menstruasi yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang makan lebih sedikit zat besi non-heme.
Berikut ini merupakan beberapa rekomendasi makanan tinggi zat besi:
(Foto: momsmag.rahetbally.com)
COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok