Lembur Bisa Sebabkan Diabetes pada Wanita

March 25, 2019 | Iman

Bekerja lembur mungkin akan memberi Anda penghargaan dari atasan ataupun di perusahaan tempat anda bekerja,  tetapi itu mungkin berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa wanita yang bekerja 45 jam atau lebih dalam seminggu memiliki risiko diabetes tipe 2 lebih tinggi daripada wanita yang mencatat waktu 35 hingga 40 jam setiap minggu.

Penulis penelitian tidak yakin mengapa kerja ekstra dapat meningkatkan risiko diabetes, atau mengapa temuan ini hanya ditemukan pada wanita. Tetapi mereka menduga itu mungkin ada hubungannya dengan jam kerja tambahan yaitu perempuan sering melanjutkan pekerjaan rumah, seperti membereskan rumah atau memasak dimana para perempuan cenderung terlibat dalam hal tersebut dibanding para pria.

"Sangat penting untuk memahami bahwa lingkungan kerja memang memainkan peran yang meningkat dalam risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kronis lainnya. Bekerja berjam-jam bukanlah hal yang sehat untuk dilakukan," kata penulis utama studi tersebut yang juga seorang ilmuwan senior di Institute for Work and Health di Toronto, Amerika, Peter Smith seperti dilansir laman WebMD.

Ia menuturkan jika melihat waktu yang dihabiskan di luar pekerjaan kantor, perempuan lebih memperhatikan anggota rumah tangga dan rutin melakukan pekerjaan rumah tangga. "Satu-satunya hal yang tidak dilakukan oleh perempuan adalah menonton TV dan berolahraga," ucap Peter.

Para peneliti mengungkapkan bahwa Diabetes tipe 2 saat ini sedang meningkat, pada 2030, diperkirakan bahwa 439 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan penyakit ini, naik 50 persen dari 2010. Diabetes juga merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.

Sementara menurut American Diabetes Association, Obesitas dan gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko utama yang perlu diketahui untuk diabetes tipe 2, selain faktor genetika.

Para peneliti memperhitungkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, orang tua, etnis, tempat tinggal, gaya hidup, berat badan, merokok dan semua kondisi kesehatan kronis. Mereka juga memasukkan faktor-faktor seperti shift kerja, jumlah minggu bekerja dalam setahun, dan apakah pekerjaan itu aktif atau tidak aktif. Studi ini tidak menemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara jam kerja pria dan diabetes tipe 2.

"Tetapi pada wanita, bekerja 45 jam atau lebih dikaitkan dengan setidaknya 50 persen peningkatan risiko terkena diabetes. Perlu dicatat, bahwa studi hanya bisa menunjukkan hubungan antara jam kerja yang panjang dan diabetes dan tidak dirancang untuk membuktikan sebab dan akibat," imbuh Peter.

Para penulis penelitian mengatakan bahwa jam kerja yang panjang dapat menyebabkan respon stres yang mungkin menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan resistensi insulin yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan diabetes.

Direktur Pusat Diabetes Klinis di Montefiore Medical Center di New York City, Dr Joel Zonszein meninjau temuan ini. Ia menjelaskan banyak hal mungkin meningkatakan adanya hubungan antara jam kerja dengan diabetes antara pria dan wanita, termasuk tanggung jawab pekerjaan keluarga, masalah tidur, depresi dan persepsi beban kerja total yang tinggi dari pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah tangga.

"Bekerja 45 jam atau lebih setiap minggunya dapat dikaitkan dengan peningkatan kejadian diabetes, dan tentu saja, banyak yang memiliki pekerjaan ganda tersebut, sehingga mereka bekerja lebih banyak jam," papar Dr Joel. 

Photo Source : medicalnewstoday.com

YesDok Ads

Tag Terkait