Layanan Kesehatan bagi Penyintas Kanker Harus Menjadi Prioritas di Era Pandemi

August 09, 2020 | Iman

Paru paru

Masyarakat Dunia saat ini sedang dihadapkan dengan pandemi COVID-19 dan membawa berbagai dampak khususnya terhadap dunia kesehatan dan keberlangsungan hidup. 

Menurut banyak laporan, salah satu yang dapat menyebabkan terinfeksinya coronavirus dengan mudah adalah rendahnya sistem imunitas tubuh, sehingga kanker pun menjadi salah satu faktor risiko terbesar.

Tingkat infeksi SARS-COV-2, di salah satu institusi, menunjukkan angka 0,79% pada pasien onkologi dibandingkan dengan pasien pada umumnya dengan angka 0,39%. Pasien kanker paru pun lebih rentan terinfeksi dengan angka risiko 25%-38% dibandingkan dengan kanker lainnya.

Survei yang dilakukan Pokja Kanker Paru Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, menunjukan hasil yang sangat baik terutama terkait pengetahuan responden tentang COVID-19 dan upaya pencegahan yang perlu dilakukan untuk meminimalisasi risiko penularan. 

Tercatat sebanyak 73% dari seluruh responden yang mendapat informasi cukup terkait pencegahan COVID-19, seperti selalu memakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan menjaga imunitas tubuh. Selain itu, 60,1% responden mengakui tingkat kecemasan mereka akibat COVID-19 cukup rendah.

YesDok Ads

Ada Tiga hal yang sering memicu kecemasan penyintas kanker selama pandemi adalah memburuknya kondisi pasien akibat COVID-19, ditunjukkan di angka 38,8%, selanjutnya 29,2% responden cemas terhadap terganggunya proses terapi dan 22,5%-nya akan gangguan akses ke pusat layanan kesehatan.

Adapun beberapa rekomendasi yang dihasilkan dari survei ini, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa akses layanan kesehatan bagi penyintas kanker harus menjadi prioritas di masa pandemi. 

Selain itu, Penyedia layanan kesehatan dihimbau untuk menjadikan prosedur diagnosis kanker sebagai prioritas layanan kanker dan pemberian terapi lini pertama, khususnya bagi pasien baru dan stadium lanjut perlu diterapkan tanpa membatasi akses layanan kanker dan tetap mengikuti tatalaksana layanan kanker selama pandemi COVID-19.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads