Diet
+1

Lawan Penyakit Dengan Teh Chamomile

March 12, 2020 | Kaifia

Teh Chamomile.

Teh chamomile telah lama digunakan, sebagai obat tradisional, untuk berbagai masalah kesehatan. Saat ini, para peneliti semakin mengeksplorasi keefektifannya dalam mengelola penyakit, termasuk kanker dan diabetes.

Sejauh ini, penelitian tentang potensi teh chamomile telah menunjukkan harapan. Namun, penelitian bervariasi dengan beberapa penelitian membuktikan manfaat yang jelas dibandingkan dengan pengobatan alternatif, dan yang lainnya hanya menunjukkan yang mungkin.

Chamomile mengandung bahan kimia yang disebut flavonoid. Flavonoid ini adalah jenis nutrisi yang ada di banyak tanaman, dan mereka memainkan peran penting dalam efek obat chamomile.

Para peneliti belum yakin apa bahan kimia lain yang ada di chamomile khusus dan memperhitungkan manfaatnya.

Manfaat teh chamomile

Potensi manfaat teh chamomile, yang paling banyak dibuktikan, termasuk:

Mengurangi nyeri haid

Beberapa penelitian telah mengaitkan teh chamomile dengan penurunan keparahan kram menstruasi. Sebuah studi 2010, misalnya, menemukan bahwa mengonsumsi teh chamomile selama sebulan dapat mengurangi rasa sakit kram menstruasi. Wanita dalam penelitian ini juga melaporkan lebih sedikit kecemasan terkait dengan nyeri haid.

Mengobati diabetes dan menurunkan gula darah

Sekali lagi, beberapa penelitian telah menemukan bahwa teh chamomile dapat menurunkan gula darah pada penderita diabetes. Penelitian tidak menunjukkan bahwa chamomile adalah pengganti yang layak untuk obat diabetes, tetapi mungkin suplemen yang bermanfaat untuk perawatan yang ada.

Demikian pula, penelitian pada 2008 terhadap tikus menemukan bahwa konsumsi teh chamomile yang konsisten dapat mencegah peningkatan gula darah. Efek ini mengurangi risiko jangka panjang komplikasi diabetes, menunjukkan bahwa chamomile dapat meningkatkan hasil diabetes.

Memperlambat atau mencegah osteoporosis

Osteoporosis adalah hilangnya kepadatan tulang secara progresif. Kehilangan ini meningkatkan risiko patah tulang dan postur bungkuk. Sementara siapa pun dapat menderita osteoporosis, ini paling umum di antara wanita pasca-menopause. Kecenderungan ini mungkin disebabkan oleh efek estrogen.

Sebuah studi tahun 2004 menemukan bahwa teh chamomile mungkin memiliki efek anti-estrogenik. Ini juga membantu meningkatkan kepadatan tulang, tetapi penulis penelitian mengingatkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan manfaat nyata ini.

Mengurangi peradangan

Peradangan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Teh kamomil mengandung senyawa kimia yang dapat mengurangi peradangan.

Perawatan dan pencegahan kanker

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh chamomile dapat menargetkan sel-sel kanker, atau bahkan mencegah sel-sel tersebut berkembang. Namun, penelitian sejauh ini tidak dapat disimpulkan, dan para ilmuwan mengatakan lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk membuktikan klaim anti-kanker chamomile.

Siapa yang harus menghindari teh chamomile?

  • Orang dengan riwayat alergi parah, terutama terhadap serbuk sari: Chamomile dapat terkontaminasi dengan serbuk sari dari tanaman lain sehingga dapat menyebabkan reaksi alergi.

  • Orang yang sebelumnya memiliki reaksi alergi, bahkan ringan, terhadap produk chamomile: Mereka harus menghindari chamomile, karena reaksi alergi dapat bertambah buruk seiring berjalannya waktu.

  • Bayi dan anak-anak: Teh chamomile mirip dengan madu dan beberapa produk alami lainnya, mungkin terkontaminasi oleh spora botulisme. Kebanyakan orang dewasa yang sehat dapat melawan infeksi, tetapi bayi mungkin tidak mampu.

(Foto: sabkahub.com)

YesDok Ads