Lansia Lebih Riskan Terhadap Dampak Virus Corona

March 17, 2020 | Helmi

lansia

Sebuah studi di China yang meneliti dampak coronavirus pada lebih dari 72.000 orang menemukan bahwa pasien berusia 80 tahun ke atas memiliki tingkat kematian yang tinggi yaitu 14,8 persen. Mereka yang terinfeksi pada usia antara 70 dan 79 tahun memiliki tingkat kematian 8 persen, sebagaimana dilaporkan Live Science.

Laporan awal menyatakan bahwa orang tua dan pasien dengan kondisi kesehatan lain lebih mungkin untuk mengalami komplikasi serius atau bahkan meninggal karena sistem kekebalan yang lebih lemah.

Namun, studi WHO mencatat masih berlangsung untuk sepenuhnya memahami bagaimana COVID-2019 mempengaruhi orang.

Organisasi itu mengatakan para ilmuwan belum mengeksplorasi bagaimana penyakit ini menyebabkan penyakit yang lebih serius pada orang tua dan mereka yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker dan diabetes.

Jeremy Faust, seorang dokter pengobatan darurat di Rumah Sakit Brigham and Women di Boston dan seorang instruktur di Harvard Medical School, juga mendukung klaim bahwa coronavirus baru mungkin tidak mematikan bagi populasi yang lebih muda.

Dia mengatakan COVID-2019 hampir tidak pernah membunuh anak-anak dan jarang menjadi fatal pada orang dewasa muda, menurut Hot Air.

Dia mengatakan dalam dua artikel terbaru yang diposting di Slate bahwa wabah virus corona juga muncul tidak jauh lebih mematikan daripada flu biasa pada orang dewasa paruh baya. Namun, risiko kematian meningkat seiring bertambahnya usia, secara signifikan meningkat pada usia 60 dan lebih.

Selain dari sistem kekebalan yang buruk, COVID-19 juga menjadi mematikan karena buruknya akses ke layanan kesehatan yang tepat. Beberapa pasien tinggal di daerah dengan perawatan dan fasilitas kesehatan yang sangat terbatas untuk pengujian dan perawatan.

Beberapa rumah sakit juga gagal mengakomodasi semua pasien karena meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi.

Faust kemudian meminta pemerintah untuk mengatasi pengujian virus corona lambat untuk membantu pasien mendapatkan perawatan lebih awal dan menghindari komplikasi serius dan kematian.

(Foto: Washington Post)

YesDok Ads