Lakukan Terapi Chiropractic, Wanita Ini Malah Alami Stroke

February 07, 2023 | Helmi

chiropractic

Pastinya Anda pernah mendengar istilah chiropractic. Ini adalah terapi yang biasa dilakukan untuk mengobati masalah tulang atau persendian. Tetapi terapi ini menyebabkan masalah pada seorang wanita yang terkena stroke setelah melakukan terapi chiropractic.

Dilansir dari Medical Daily, Mariah Bond, seorang perawat berusia 29 tahun, menderita masalah pada lehernya, kemudia ia memutuskan untuk menemui chiropractor untuk pertama kalinya setelah pijat medis gagal mengatasi masalah tersebut. Tapi bukannya sembuh, justru masalah yang lebih berat mesti dihadapinya.

Menurut penuturan Bond, chiropractor memutar lehernya dari satu sisi ke sisi lain selama proses terapi. Dia mengaku belum pernah ke chiropractor sebelumnya, jadi dia menganggap semuanya berjalan baik bahkan setelah mendengar bunyi "krek".

"Itu retak dua arah, dan saya telah melihat video chiropractor, jadi saya pikir itu normal, tetapi ketika saya berdiri, saya menjadi sangat pusing," katanya. Setelahnya kemudian ia mengalami muntah-muntah.

Sambil muntah-muntah, tangannya mulai kesemutan. Menyadari bahwa kondisinya semakin parah, dia dilarikan ke rumah sakit.

"Saya menelepon suami saya karena saya tidak mungkin mengemudi, dan saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya masih muntah terus-menerus, tanpa henti. Saya tidak bisa membuka mata karena jika saya melakukannya, saya akan mulai muntah karena saya sangat pusing," katanya.

Di rumah sakit, Bond segera menjalani CT scan, dan begitulah cara dokter mengetahui bahwa dia "mengalami stroke". Chiropractor dilaporkan "merobek arteri di belakang lehernya, sehingga otaknya tidak mendapatkan darah."

YesDok Ads

Bond tidak dapat berjalan setelah kejadian itu dan merasakan sensasi aneh di kakinya. Dia harus tinggal di rumah sakit selama lima hari setelah melakukan chiropractic. Setelah itu, dia harus mengikuti fisioterapi selama dua bulan agar bisa berjalan normal kembali.

Kasus Bond hanyalah satu dari sekian banyak masalah yang dialami setelah melakukan chiropractic. Sebelumnya seorang model berusia 34 tahun dilaporkan meninggal setelah mengalami cedera leher di pasca melakukan chiropractic pada tahun 2016.

The American Chiropractor Association berpendapat bahwa terapi penyesuaian leher atau manipulasi serviks memiliki manfaat, seperti meredakan kejang otot, tekanan dan ketegangan di leher. Namun, asosiasi memperingatkan bahwa itu hanya boleh dilakukan oleh profesional yang terampil.

Bond sendiri saat ini sudah sembuh dan menunjukkan bahwa pembuluh darahnya telah kembali normal. Dia bersumpah untuk tidak pernah mengunjungi chiropractor lagi.

"Saya sangat paranoid dengan leher saya sekarang. Saya akan memberitahu orang-orang untuk tidak pergi ke chiropractor. Saya sudah memberi tahu sejuta orang untuk tidak melakukannya. Jangan pergi, atau setidaknya jangan biarkan mereka mencekikmu," katanya.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

YesDok Ads