Kurang Tidur Bisa Sebabkan Kecemasan Berlebih

November 14, 2019 | Helmi

Tidur memainkan peran penting dalam kesehatan kita. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa memiliki kualitas tidur yang baik di malam hari dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan untuk hari berikutnya.

Para peneliti mengatakan temuan ini dapat membantu menciptakan pendekatan baru terhadap masalah kecemasan. Ini juga hadir di tengah perubahan gaya hidup orang, seperti meningkatnya penggunaan layar atau perangkat seluler, yang memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behavior, menunjukkan ada "hubungan sebab akibat" antara tidur di malam hari dan tingkat kecemasan pada hari berikutnya. Ini bukan pertama kalinya kurang tidur dikaitkan dengan perubahan emosional.

"Kami telah mengidentifikasi fungsi baru tidur nyenyak, yang mengurangi kecemasan semalaman dengan mengatur kembali koneksi di otak," Matthew Walker, seorang ilmuwan saraf di University of California. "Tidur nyenyak tampaknya merupakan anxiolytic alami (penghambat kecemasan), selama kita mendapatkannya setiap malam."

Para peneliti menganalisis pemindaian otak dari 18 orang dewasa muda yang sehat. Sebelum setiap sesi, setiap peserta diminta untuk menonton klip video skenario "permusuhan" untuk memicu respons emosional.

YesDok Ads

Sesi ini dilakukan di pagi hari setelah tidur malam penuh dan pada pagi hari berikutnya setelah peserta tetap terjaga sepanjang malam di laboratorium. Setelah memindai otak mereka, para peneliti mengukur tingkat kecemasan para peserta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur menyebabkan peningkatan tingkat kecemasan peserta sebesar 30 persen. Para peneliti mengatakan 78 persen dari semua peserta yang sehat mengalami kecemasan pada hari berikutnya setelah malam tanpa tidur.

(Foto: Joe:io)

Hingga 50 persen dari semua peserta yang kurang tidur juga menunjukkan tingkat kecemasan lebih tinggi dari ambang dasar untuk gejala gangguan kecemasan klinis. Para peneliti menemukan itu terjadi hanya setelah satu malam tanpa tidur.

Walker menjelaskan bahwa tanpa tidur, kinerja otak mungkin menjadi terlalu berat. Ini menyebabkan perubahan tiba-tiba dalam emosi atau suasana hati.

YesDok Ads