Konsumsi Telur yang Dimasak Bikin Protein Lebih Mudah Dicerna Tubuh

April 16, 2021 | Helmi

telur rebus

Kebanyakan dari kita pastinya mengkonsumsi telur dengan cara dimasak terlebih dahulu. Entah digoreng atau direbus, tinggal sesuaikan dengan selera.

Memasak telur ternyata membuatnya lebih aman untuk dimakan, dan juga membuat beberapa nutrisinya lebih mudah dicerna. Salah satu contohnya adalah protein dalam telur.

Penelitian telah menunjukkan protein menjadi lebih mudah dicerna ketika dipanaskan. Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa tubuh manusia dapat menggunakan 91% protein dalam telur yang dimasak, dibandingkan dengan hanya 51% dalam telur mentah.

Perubahan ini diduga terjadi karena panas menyebabkan perubahan struktural pada protein telur. Dalam telur mentah, senyawa protein besar terpisah satu sama lain dan tergulung dalam struktur rumit.

Saat protein dimasak, panas memecah ikatan lemah yang menahannya. Protein kemudian membentuk ikatan baru dengan protein lain di sekitarnya. Ikatan baru dalam telur yang dimasak ini lebih mudah dicerna oleh tubuh Anda.

Anda dapat melihat perubahan ini terjadi saat putih telur dan kuning telur berubah dari gel kental menjadi kenyal dan keras.

Protein dalam telur mentah juga dapat mengganggu ketersediaan biotin mikronutrien. Telur adalah sumber biotin yang baik, yang merupakan nutrisi penting yang digunakan dalam metabolisme lemak dan gula. Ini juga dikenal sebagai vitamin B7, atau vitamin H.

Dalam telur mentah, protein dalam putih telur yang disebut avidin mengikat biotin, sehingga tidak tersedia untuk digunakan tubuh Anda.

Namun, saat telur dimasak, panasnya menyebabkan perubahan struktural pada avidin, sehingga kurang efektif dalam mengikat biotin. Ini membuat biotin lebih mudah diserap

YesDok Ads

Meskipun memasak telur membuat beberapa nutrisi lebih mudah dicerna, hal itu dapat merusak nutrisi lainnya.

Memasak sebagian besar makanan akan mengurangi sejumlah nutrisi, terutama jika dimasak dengan suhu tinggi untuk waktu yang lama.

Satu studi menemukan bahwa memasak telur mengurangi kandungan vitamin A sekitar 17-20%. Memasak juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah antioksidan dalam telur 

Satu studi menemukan bahwa metode memasak umum, termasuk microwave, merebus, dan menggoreng telur, mengurangi jumlah antioksidan tertentu sebesar 6-18%.

Secara keseluruhan, waktu memasak yang lebih singkat (bahkan pada suhu tinggi) terbukti dapat mempertahankan lebih banyak nutrisi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika telur dipanggang selama 40 menit, mereka dapat kehilangan hingga 61% vitamin D-nya, dibandingkan dengan 18% ketika digoreng atau direbus untuk waktu yang lebih singkat.

Namun, meski memasak telur mengurangi nutrisi ini, telur tetap merupakan sumber vitamin dan antioksidan yang sangat kaya.

 

YesDok Ads