Apa yang Anda minum di pagi hari punya peran penting dalam metabolisme dan pencernaan Anda. 

Merupakan sebuah fakta bahwa metabolisme yang baik adalah kunci kesehatan yang baik. Kulit yang sehat dan bercahaya juga berhubungan dengan sistem pencernaan yang teratur.

Memulai hari dengan minum air juga membantu membersihkan semua sisa metabolisme dalam tubuh, mengatur dan meningkatkan pencernaan, dan membuat kulit menjadi bersih. 

Para ahli menyarankan kita harus minum setidaknya lima liter air setiap hari untuk meningkatkan hidrasi dan oksigen dalam tubuh, sehingga terjadi keseimbangan elektrolit.

Ada berbagai minuman yang jika dikonsumsi di pagi hari dapat memberikan keajaiban bagi kesehatan kulit dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa minuman tersebut.

1. Madu dan Lemon

Minuman ini bertindak sebagai elektrolit alami yang menghasilkan antioksidan dan komponen anti-penuaan bagi tubuh, selain itu campuran madu dan lemon juga dapat membantu membersihkan racun berbahaya dari tubuh dan meningkatkan penurunan berat badan.

2. Jus buah segar

Buah-buahan sarat dengan kandungan vitamin dan mineral yang dapat mencegah jerawat serta meningkatkan kesehatan kulit. Anda bisa minum jus segar dari buah-buahan seperti delima, pepaya, jeruk, bit, dan wortel untuk membantu mengurangi jerawat dan jerawat, keriput, dan bahkan pigmentasi.

3. Teh hijau

Dikemas dengan anti-oksidan, teh hijau diyakini dapat membantu mengatasi segala jenis alergi dan iritasi kulit. Minuman ini juga menyediakan vitamin dan mikronutrien lainnya yang menjaga kulit bersinar dan sehat secara alami.

4. Campuran Susu dan kunyit

Kunyit memiliki kandungan nutrisi alami untuk kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Rempah yang bila ditambahkan ke susu ini diyakini juga bisa meningkatkan kulit yang alami.

5. Jus lidah buaya

Lidah buaya identik dengan kandungan anti-inflamasi dan karenanya jika meminum jusnya setiap pagi dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit dan juga mengurangi bengkak, nyeri, dan pembengkakan di kulit dan mempercepat produksi kolagen. 

(Foto: healthline)