Sebuah studi baru, yang muncul dalam jurnal BMJ Nutrition, Prevention & Health, menunjukkan bahwa anak-anak yang makan lebih banyak buah dan sayuran lebih mungkin memiliki rasa kesejahteraan mental yang lebih baik daripada mereka yang makan lebih sedikit.

Psikolog dan konsultan kesejahteraan Lee Chambers lebih lanjut menjelaskan dampak kesejahteraan mental anak-anak:

“Kesejahteraan mental pada anak-anak memainkan peran penting lebih dari hasil kesehatan mereka. Kesejahteraan mental yang positif dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan, pada gilirannya, berdampak pada berbagai hasil, mulai dari pendidikan hingga kesehatan [dan dari] persahabatan hingga pengambilan keputusan.”

Penelitian sedang berlangsung untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan. Hubungan antara nutrisi dan kesehatan mental adalah bidang yang sangat menarik, terutama mengenai bagaimana nutrisi dikaitkan dengan kesejahteraan mental anak-anak.

Studi ini menemukan bahwa tingkat konsumsi buah dan sayuran yang lebih tinggi dikaitkan dengan skor kesejahteraan mental yang lebih tinggi di antara anak-anak sekolah menengah.

Ditemukan juga bahwa, pada anak-anak sekolah menengah, hanya mengkonsumsi minuman energi daripada sarapan dikaitkan dengan skor kesejahteraan mental yang lebih rendah daripada tidak sarapan sama sekali.

Untuk anak-anak sekolah dasar dan menengah, para ilmuwan menemukan bahwa skor kesejahteraan mental lebih tinggi pada mereka yang sarapan atau makan siang daripada anak-anak yang tidak makan makanan tersebut.

“Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap alasan mengapa beberapa anak tidak sarapan, dan/atau makan siang, atau hanya mengkonsumsi minuman berenergi. Ini mungkin termasuk faktor sosial, budaya, pengetahuan, dan ekonomi, termasuk penyediaan dan akses ke buah dan sayuran yang terbatas di daerah-daerah yang kekurangan,” ujar Rekan penulis studi, Prof. Ailsa Welch

Secara keseluruhan, hubungan antara nutrisi dan kesejahteraan mental ini menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak ketika mempertimbangkan kesejahteraan mental mereka.