Konsumsi Alkohol Berlebih Dan Risiko Hipertensi

January 30, 2020 | Kaifia

Seorang wanita sedang minum.

Pernah mendengar salah satu gejala tekanan darah tinggi adalah wajah terlihat memerah? Menurut sebuah penelitian, wajah memerah setelah mengonsumsi alkohol memang mungkin bisa jadi tanda peringatan adanya pengembangan tekanan darah tinggi alias hipertensi.

Para peneliti melihat risiko hipertensi pada 1.763 pria Korea, termasuk 527 pria yang wajahnya memerah setelah minum minuman keras, 948 yang tidak memerah setelah minum dan 288 yang tidak minum. Peneliti menemukan bahwa mereka yang wajahnya memerah setelah konsumsi alkohol lebih dari empat kali dalam seminggu memiliki risiko dua kali lipat akan mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan dengan pria yang tidak minum.

Sebaliknya, mereka yang telah minum alkohol namun wajahnya tak memerah, hanya akan mengalami peningkatan risiko hipertensi hanya jika mereka mengonsumsi lebih dari delapan kali menenggak alkohol seminggu.

Catatan peneliti yang dipublikasikan di Journal Alcoholism: Clinical & Experimental Research menegaskan, peminum alkohol yang wajahnya memerah lebih mungkin untuk mengembangkan hipertensi pada tingkat yang lebih rendah daripada peminum yang wajahnya tak memerah. Hubungan antara wajah memerah dan hipertensi tetap muncul bahkan setelah para peneliti menyesuaikan dengan usia, indeks massa tubuh, olahraga dan status merokok. 

Minum berlebihan merupakan faktor risiko yang diketahui untuk mengembangkan hipertensi, dan temuan baru itu menunjukkan bahwa orang dengan reaksi wajah memerah memiliki risiko lebih tinggi bahkan ketika mengonsumsi minuman beralkohol lebih sedikit, dibandingkan dengan orang yang wajahnya tak memerah setelah minum.

“Kemerahan pada wajah setelah minum selalu dianggap sebagai gejala sensitivitas alkohol tinggi atau bahkan intoleransi terhadap alkohol, kecuali pasien memakai obat khusus yang dapat menyebabkan wajah menjadi memerah,” kata peneliti Jong Sung Kim, kepala departemen kedokteran keluarga di Universitas Nasional Chungnam di Daejeon, Korea.

YesDok Ads

Dokter harus mempertimbangkan respon pasien terhadap alkohol ketika mengevaluasi risiko untuk hipertensi. Reaksi wajah memerah yang diakibatkan alkohol biasanya terjadi pada orang yang tidak mampu untuk memecah asetaldehida, metabolit pertama alkohol. Kondisi ini lebih umum pada wanita dan Asia Timur (kadang-kadang disebut dengan istilah Asian flush). Para peneliti mengatakan mereka merekomendasikan bahwa orang yang mengalami wajah yang memerah setelah minum untuk membatasi konsumsi alkohol untuk mencegah perkembangan hipertensi.

Hal ini disebabkan oleh perubahan genetik yang membuat versi kurang fungsional dari enzim yang bertanggung jawab untuk memecah asetaldehida. Akibatnya, asetaldehida menumpuk dalam tubuh.

Kondisi ini mungkin memiliki dampak positif dan negatif terhadap kesehatan. Telah dibuktikan bahwa orang yang wajahnya memerah ketika bereaksi dengan alkohol berada pada peningkatan risiko untuk kanker esofagus jika mereka menenggak minuman keras.

Tidak jelas bagaimana wajah memerah dapat meningkatkan risiko untuk mengembangkan hipertensi yang berhubungan dengan alkohol, tapi penumpukan asetaldehida bisa sebagai biang penyebab, kata peneliti.

Ada kemungkinan bahwa asetaldehida melebarkan pembuluh darah di kulit dan pinggiran tubuh, yang akan mengurangi aliran darah ke organ-organ pusat. Bisa jadi tubuh mencoba untuk menebus rendahnya aliran darah ke pusat dengan mensekresi hormon yang meningkatkan tekanan darah,  kata para peneliti.

(Foto: cbc.ca)

YesDok Ads