Banyak orang mengalami mual-mual setelah makan terlalu banyak. Namun, rasa mual setelah makan secara teratur bisa dikaitkan dengan berbagai kondisi.

Kondisi yang menyebabkan mual setelah makan berkisar dari gejala yang ringan hingga yang parah.

Penyebab

Intoleransi makanan

Beberapa orang memiliki intoleransi makanan terhadap makanan tertentu. Hal ini ditandai dengan tubuh yang kesulitan mencernannya. Intoleransi makanan tidak melibatkan sistem kekebalan tetapi dapat menyebabkan mual beberapa jam setelah makanan tersebut dimakan. Sumber dari intoleransi makanan yaitu termasuk:

• Produk susu 

• Gluten, yang mengandung biji-bijian

• Makanan yang menyebabkan gas usus, seperti kacang-kacangan atau kubis

Gangguan pencernaan

Salah satu gangguan pencernaan yaitu GERD (Gastroesophageal reflux disease), GERD terjadi ketika cincin otot atau sfingter antara esofagus dan lambung tidak berfungsi, menyebabkan asam lambung masuk ke esofagus.

GERD ditandai dengan sensasi terbakar pada dada dan memicu mual setelah makan.

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah kondisi kronis yang dapat menyebabkan kembung dan peningkatan gas. Pada beberapa orang, hal ini juga bisa menyebabkan mual setelah makan.

Perubahan hormon

Perubahan hormon selama kehamilan dapat memicu rasa mual setiap hari umumnya pada pagi hari. Beberapa wanita hamil menderita mual sebelum makan. Orang lain akan merasa mual segera setelah makan. Terkadang, kondisi ini berlangsung sepanjang hari.

Migrain

Migrain juga bisa menyebabkan mual setelah makan, disertai dengan pusing, muntah dan sakit perut.

Pencegahan

Beberapa kiat berikut ini membantu mencegah mual setelah makan antara lain:

• Makanlah makanan yang mudah dicerna, seperti nasi putih, atau roti panggang kering

• Batasi asupan makan selama mual

• Makan permen karet

• Berbagai produk jahe bisa membantu meringankan sensasi mual, contohnya teh jahe

• Hindari susu dan makanan mengandung serat tinggi

• Sering ngemil

• Penuhi cairan tubuh

(Foto: prevention.com)