Kiat Hadapi Wonder Weeks, Fase si Kecil Rewel

March 18, 2019 | Dina

Setiap orang tua pasti pernah mengalami saat di mana si kecil selalu rewel dan terus menangis. Tangisan yang keras dan berlangsung lama dapat membuat ibu menjadi panik dan bingung apa yang harus dilakukan. Padahal bayi terlihat sehat, tidak mengompol, ataupun lapar. Hal inilah yang membuat sebagian besar ibu jadi stres hingga depresi.

Mengulik dari situs babysleepsite, rupanya ini merupakan fase Wonder Weeks. Untuk menangani masalah ini, pertama, Anda sebagai orang tua harus mengenali dulu, apa itu sebenarnya fase Wonder Week? Barulah, Anda bisa menyikapi, bagaimana fase ini bisa dihadapi dan bagaimana kiat-kiatnya.

Mulanya, kinsep ini merupakan hasil penelitian selama 35 tahun dari pasangan suami istri Hetty van de Rijt, Ph.D. dan Frans Plooij, Ph.D. Mereka membuahkan sebuah konsep yang menjelaskan bahwa, terdapat fase tertentu dimana bayi akan rewel dan menangis, karena adanya perkembangan mental baru yang tengah terjadi. Hasil penelitian ini pun dituangkan ke dalam buku bertajuk, The Wonder Weeks (1992).

Hetty van de Rijt dan Plooij menyebutkan adanya 10 tahapan perkembangan mental bayi pada 20 bulan pertama hidup mereka. 10 tahapan perkembangan mental ini seringkali ditandai dengan perilaku rewel (fussy) yang secara spesifik terjadi pada usia-usia tertentu; yaitu minggu ke-5, 8, 12, 19, 26, 37, 46, 55, 64 dan 75.

Perkembangan ini juga terjadi sangat cepat dan tajam sehingga membuat bayi membutuhkan dukungan, kasih sayang juga pengertian yang lebih banyak dari orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Pasalnya, menurut penelitian, jika periode fisik dan psikis bayi mengalami pertumbuhan serta perkembangan, hal ini membuatnya merasa lebih cemas. Karena kecemasan inilah bayi jadi lebih sering menangis dan rewel.

Lantas, Apa yang Harus Orangtua Lakukan?

1, Jangan Panik

YesDok Ads

Ketika bayi berada pada fase wonder weeks, hal yang harus diperhatkan adalah, tenangkan diri, jangan panik, dan stress. Menurut penelitian yang dilakukan para ahli pada tahun 2014 menemukan bahwa, suana hati orangtua berpengaruh pada suasana hati anak. Jadi, dengan ketengan diri, berilah si kecil kasih sayang, dukungan dan pengertian yang lebih.

2. Berikan Kenyamanan

Jagalah lingkungan sekitar agar si kecil tetap nyaman. Tempat tidur yang nyaman, pakaianm selimut dan gendongan yang lembut. Hal ini akan membuat bayi merasa nyaman dan membantu agar bisa tertidur. Selain menggendongnya dengan kain lembut, Anda juga bisa menenangkan si kecil dengan mengayunnya pelan-pelan.

3. Ajaklah Berkomunikasi

Sejak dalam kandungan, si kecil sudah dapat merespon segala suara yang didengarnya. Untuk itu, sda baiknya orangtua mengajak bayi lebih banyak berkomunikasi, mengajaknya menyanyi, memperkenalkannya pada aneka macam warna, suara, tekstur dan benda-benda di sekitarnya. Rajin berkomunikasi dengan bayi bisa menjadi dasar ikatan emosional yang kuat antara Anda dan si kecil.

Sumber Foto: Parenting.com 

YesDok Ads

Tag Terkait