Selangkangan memang area yang selalu tertutup oleh celana. Namun tidak jarang area selangkangan terasa gatal. Sebenarnya hal ini wajar terjadi, namun rasa gatal yang muncul tiba-tiba dan bisa muncul dimana saja termasuk tempat umum. Gatal diselangkangan ini biasanya disebut dengan jock itch atau tinea cruris yaitu infeksi jamur di daerah selangkangan.
Melansir dari American Academy of Dermatology, gatal diselangkangan disebabkan oleh banyak factor. Seperti iritasi, tidak menjaga kebersihan kelamin, dermatitis kontak, herpes genital, kutu kemaluan, invertigo, kelebihan berat badan serta penyakit kelamin menular. Dibandingan wanita, pria dan remaja pria lebih banyak mengalami gejala selangkangan gatal.
Gatal yang disebabkan oleh jamur ini dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan infeksi jika dibiarkan. Sehingga bukan hanya selangkangan yang mengalami gatal-gatal tetapi dapat meluas ke kebagian kulit lainnya seperti bagian paha dalam dan bokong. Gejala dari gatal diselangkangan ini pun bisa menyebabkan ruam hingga sensasi terbakar. Biasanya kulit selangkangan yang mengalami gatal ini menjadi merah dan bersisik.
Jamur yang menyebabkan gatal diselangkangan ini wajib diwaspadai karena dapat menular. Penularannya bisa melalui kontak pribadi dengan orang yang terinfeksi atau menggunakan pakaian yang tidak dicuci dari orang yang infeksi. Untuk mencegah penularan ini sebaiknya mencuci tangan dengan sabun dan air di daerah selangkangan setiap hari.
Penanganan infeksi jamur yang menyebabkan gatal diselangkangan ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut:
- Mengoleskan krim anti jamur
- Membersihkan area yang terinfeksi dengan sabun air hangat
- Keringkan area tersebut secara menyeluruh setelah mandi dan berolahraga
- Mengganti pakaian dalam 2-3 kali sehari
- Menggunakan pakaian atau celana yang tidak terlalu ketat dan berbahan katun yang dapat menyerap keringat.
Jika gejala gatal pada selangkangan tidak kunjung membaik dalam dua minggu bahkan setelah Anda menanganinya, segeralah berkonsultasi pada dokter spesialis kulit dan kelamin. Hal ini demi mencegah infeksi semakin meluas dan menyebar kebagian tubuh lainnya.
(Foto: medical news today)
