Penderita diabetes kerap melaporkan keluhannya mengenai lukanya yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh. 

Seseorang yang mengelola diabetesnya dengan baik mampu meningkatkan tingkat penyembuhan luka dan mengurangi kemungkinan terkena infeksi parah.

Meskipun luka, goresan atau lecet bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, satu-satunya bagian yang paling umum terkena luka yaitu kaki. 

Bahkan, luka kecil di area kaki dapat menimbulkan gejala lain seperti ulkus kaki. 

Ulkus kaki bisa menjadi serius jika tidak mendapatkan penanganan yang baik. Antara 14 dan 24% orang yang menderita diabetes dan memiliki penyakit maag cenderung bisa berakhir dengan amputasi ekstremitas bawah.

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan dini secara teratur dan memantau setiap luka yang Anda alami. Mengidentifikasi luka lebih awal bisa mengurangi risiko komplikasi.

Penyebab

Diabetes dapat menyebabkan gangguan dalam cara tubuh memproduksi hormon insulin, hormon yang memungkinkan sel untuk energi. Gangguan pada insulin ini mampu membuat tubuh lebih sulit untuk mengatur kadar glukosa dalam tubuh.

Saat glukosa melonjak tinggi, mereka bisa merusak fungsi sel darah putih. Sel darah putih ini berperan penting untuk sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah putih tidak dapat berfungsi dengan baik, tubuh kurang mampu untuk melawan bakteri sehingga luka pun kunjung tidak sembuh.

Penderita diabetes dengan kondisinya tidak terkontrol dengan baik, sirkulasi yang buruk dapat timbul. 

Sirkulasi tubuh yang melambat membuat tubuh lebih sulit untuk mengirimkan nutrisi ke luka. Akibatnya, luka memakan waktu lama untuk kembali pulih atau mungkin tidak sembuh sama sekali.

Bagaimana cara mengatasinya?

Anda dapat melakukan berikut ini untuk mempercepat proses penyembuhan

• Jauhkan tekanan dari area tersebut
• Lakukan pemeriksaan secara rutin
• Hindari berjalan tanpa alas kaki
• Usahakan untuk gunakan kaos kaki saat berjalan