Ketahui Kapan Ibu Hamil Harus Operasi Caesar

September 28, 2019 | Aqiyu

Proses persalinan bisa dilakukan dengan dua cara yakni persalinan pervaginam atau normal dan juga operasi caesar. Biasanya ibu hamil yang akan melahirkan dirujuk dengan proses persalinan normal terlebih dahulu. Namun jika di tengah proses persalinan terjadi hambatan, dokter akan melakukan operasi caesar.

Operasi caesar dipilih demi misi penyelamatan ibu dan anak. Tapi ada pula ibu hamil yang memang dari awal merencanakan persalinan melalui proses caesar. Bagi ibu hamil yang akan melahirkan sebaiknya mempelajari dan mengetahui lebih jauh kapan tindakan operasi caesar harus dilakukan.

Berikut beberapa faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan operasi caesar:

1. Jantung bayi. Detak jantung bayi akan selalu dipantau dan diperiksa menjelang kelahirannya. Jika ditemukan detak jantung bayi yang tidak normal maka akan dilakukan tindakan operasi caesar.

2. Tekanan darah ibu. Tekanan darah ibu hamil berpengaruh pada proses persalinan. Jika tekanan darah pada ibu hamil tinggi disebut preeklamsia dan kondisi ini berbahaya dalam melahirkan. Begitu juga jika kondisi Hb ibu hamil yang rendah.

YesDok Ads

3. Tali pusat masuk serviks. Tali pusat memiliki peran yang penting bagi bayi selama dikandungan. Jika tali pusat masuk ke serviks maka bayi harus segera diselamatkan dengan cara operasi caesar.

4. Gawat janin. Kondisi ini terjadi karena berat janin yang rendah, pasokan oksigen yang sedikit, dan terjadi iritasi pada paru-paru janin.

5. Plasenta previa. Plasesnta previa adalah kondisi dimana plasenta atau ari-ari menutupi jalan lahir. Jika tetap dipaksakan lahir dengan normal maka berisiko tinggi terjadi komplikasi.

6. Posisi sungsang. Normalnya posisi bayi yang menguntungkan untuk melahirkan adalah posisi anterior. Jika posisi janin sungsang saat melahirkan normal akan memicu bayi terlilit tali pusat dan berbahaya bagi keselamatan janin.

(Foto: pregnancybirthbaby) 

YesDok Ads