Kesepian Bisa Jadi Pemicu Utama Bunuh Diri

July 31, 2019 | Helmi

Kesepian bisa sangat mematikan. Ini juga yang menjadi salah satu alasan utama semakin banyak warga senior Amerika memilih jalan pintas, bunuh diri untuk menghilangkan rasa kesepian yang mereka alami.

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) membenarkan bahwa tingkat bunuh diri di seluruh Amerika Serikat meningkat. Dilaporkan bahwa dari 47.000 kasus bunuh diri yang terjadi pada tahun 2017, lebih dari 18 persen atau lebih dari 8.500 dilakukan oleh orang berusia 65 tahun ke atas.

Pria berusia 65 tahun atau lebih memiliki risiko bunuh diri tertinggi. Lansia berusia 85 tahun lebih (terlepas dari jenis kelamin) adalah kelompok usia yang paling mungkin untuk melakukan bunuh diri. Ada 47,8 juta orang di atas usia 65 di AS pada 2015, menurut Biro Sensus AS. Pada 2060, total ini akan mencapai 98,2 juta yang berarti jumlah bunuh diri senior hampir dua kali lipat.

Fakta yang mengkhawatirkan para ahli adalah ketika para lansia mencoba bunuh diri, mereka jauh lebih mungkin berhasil daripada mereka yang lebih muda karena kondisi fisik mereka yang lebih lemah membuat mereka lebih rentan terhadap cedera yang diakibatkan oleh diri mereka sendiri.

Lansia juga lebih terisolasi yang membuat penyelamatan lebih sulit. Beberapa dokter mengatakan lansia merencanakan bunuh diri mereka jauh lebih hati-hati daripada orang yang lebih muda.

YesDok Ads

Penelitian telah mengungkap bahwa satu dari empat warga lansia yang mencoba bunuh diri meninggal dunia. Ini sebanding dengan satu dari 200 upaya untuk orang dewasa yang lebih muda. Para ahli medis mencatat bahwa lansia sering hidup dalam isolasi dan kesendirian. Mereka mungkin juga berduka karena kehilangan keluarga atau teman dekat.

Dukacita sering dapat memicu penyakit kesehatan fisik atau mental seperti depresi berat dan kesedihan. Dengan anak-anak tidak lagi di rumah, orang tua dan kakek-nenek sangat membutuhkan cinta dan sosialisasi dengan individu lainnya.

Para lansia juga harus menghadapi masalah kesehatan yang serius. Lebih dari 80 persen orang dewasa yang lebih tua hidup dengan penyakit kronis seperti diabetes, radang sendi dan tekanan darah tinggi. 77 persen lainnya memiliki setidaknya dua penyakit kronis, menurut The National Council on Aging.

Depresi juga dapat terjadi setelah lansia  kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan tugas rutin yang dilakukan sehari-hari. Penyakit fisik dapat mengakhiri kemampuan seorang lansia untuk membaca, terlibat dalam percakapan, mengendarai mobil atau kegiatan lain yang memungkinkan seorang lansia untuk tetap mandiri.

(Foto: Mature Nature Network)

YesDok Ads