Keringat Tidak Mendetoksifikasi Tubuh

July 13, 2019 | Iman

Setiap orang umumnya menghasilkan keringat ketika berolahraga. Pada proses itu jantung akan memompa tubuh lebih dari biasanya dan otot akan memanas. Keringat adalah kerja alami tubuh yang membantu mendinginkan tubuh setelah latihan fisik yang berat.

Banyak orang percaya bahwa berkeringat dapat menghilangkan racun yang menumpuk di dalam tubuh. Jika Anda selama ini percaya akan hal itu pasti akan terkejut. Faktanya, berkeringat bukanlah cara yang baik untuk mendetoksifikasi tubuh.

Dilansir Times of India, menurut temuan baru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International, jumlah racun yang dikeluarkan melalui keringat sebenarnya sangat kecil. Alasan utama di balik hal yang sama adalah keringat terutama terdiri dari air dan mineral dan mengandung sangat sedikit zat beracun.

Ketika Anda membandingkan racun yang dikeluarkan oleh kulit, itu sangat kecil dibandingkan dengan racun yang dikeluarkan oleh ginjal dan hati. Sebagian besar racun itu larut dalam lemak dan karenanya, tidak larut dalam keringat, yang merupakan 99 persen kandungan air.

Menurut sebuah penelitian, jika seorang olahraga berat selama minimal 45 menit per hari, tubuh bisa mengeluarkan sekitar 1-2 liter keringat. Namun, jumlah racun dalam keringat itu hanya 1/10 nanogram. Jadi pada dasarnya, jika Anda mendorong diri Anda ke titik ekstrem latihan, keringat bahkan tidak melepaskan 1 persen racun pada tubuh.

YesDok Ads

Sebuah pesan bagi tempat spa hingga sauna, industri kecantikan hingga perawatan kesehatan yang tampaknya sangat bergantung pada konsep detoksifikasi melalui pelepasan keringat. Meskipun tidak dapat disangkal bahwa mandi air panas atau sauna dapat membuat rileks dan bahkan meremajakan tubuh, namun sangat disarankan untuk tidak melakukannya hingga berjam-jam.  

Salah satu kasus terkait adalah kematian seorang wanita 35 tahun di Kanada. Wanita ini diplester dalam lumpur, dibungkus dengan lembaran plastik dan kepalanya ditutupi dengan kotak kardus selama sembilan jam untuk detoksifikasi ekstrem. Bukan detoks yang didapat, alhasil dia pun meninggal karena terlalu panas yang didapatinya.

“Selalu minum air yang cukup setelah berkeringat untuk menghindari dehidrasi dan jangan menggunakan spa terlalu jauh,” peneliti menambahkan.

(Foto: Nytimes.com)

YesDok Ads