Kenali Varian Delta, Mutasi Virus Corona Baru yang Lebih Menular

June 17, 2021 | Claudia

Virus corona

Pandemi Covid-19 belum usai, malah di Indonesia, kini tengah terjadi lonjakan besar di sejumlah daerah. Salah satu penyebab “badai” Covid-19 di Indonesia ini adalah virus corona (SARS-CoV-2) varian Delta atau B.1.617.2 yang pertama kali ditemukan di India.

Kudus menjadi salah satu daerah di mana terjadi lonjakan tinggi Covid-19. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, dari 34 spesimen asal Kudus yang diperiksa menggunakan teknik whole genome sequencing (WGS), 28 di antaranya dinyatakan positif tertular Covid-19 varian Delta.

Varian Delta disebut-sebut merupakan mutasi virus SARS-CoV-2 yang paling menular. Para ilmuwan kesehatan dari India menyebutkan, bahwa varian Delta bisa 50 persen lebih menular dibandingkan dengan varian Alpha atau varian virus corona yang pertama kali muncul. Salah satu yang paling dikhawatirkan dari munculnya varian ini adalah kemampuan infeksinya untuk menyerang anak-anak. Badan Kesehatan Masyarakat Inggris melaporkan adanya peningkatan kasus Covid-19 pada usia anak, sejalan dengan peningkatan infeksi varian Delta. 

Bagaimana dengan gejala virus corona varian Delta?

Ada sedikit perbedaan pada gejala virus Corona varian Delta, dibandingkan virus corona pertama atau virus corona mutasi lainnya. Studi terbaru dari King’s College London menemukan tiga gejala umum yang terkait dengan virus Corona varian Delta, yakni:

YesDok Ads

  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Demam

Menurut Tim Spector, Profesor Epidemiologi Genetik di King’s College London, yang juga memimpin penelitian ini mengatakan, bahwa varian Delta “bekerja” dengan cara yang berbeda, ini lebih seperti flu berat yang terjadi pada seseorang.

“Seseorang yang mengalaminya mungkin mengira mereka hanya mengalami pilek atau flu biasa, sehingga mereka masih pergi ke pesta, dan kami berpikir inilah yang kemudian memicu banyak masalah,”

Jika gejala umum Covid-19 sebelumnya adalah demam, batuk, dan anosmia atau kehilangan penciuman atau rasa, maka gejala varian Delta ini lebih seperti gejala pilek atau flu berat. Ini membuat orang menyepelekannya karena menganggap ia hanya terkena pilek atau flu biasa. Jika saat ini Anda atau orang terdekat Anda tengah mengalami sakit serupa pilek atau flu, maka sebaiknya tetap di rumah, segera lakukan tes (bisa dengan swab antigen atau swab PCR), dan lakukan isolasi mandiri sampai hasil tes keluar.

Mengingat varian Delta lebih menular dibandingkan varian lainnya, maka kesadaran diri untuk patuh pada protokol kesehatan Covid-19 harus benar-benar kita jalani, agar bisa memutus rantai penularan Covid-19.

(Foto: abc15.com)

YesDok Ads