Kenali Lebih dalam Penyakit Monkeypox atau Cacar Monyet

May 13, 2019 | Claudia

Tahukah Anda bahwa ada jenis cacar lain yang berbeda dari cacar air yang selama ini kita ketahui atau bahkan pernah kita alami? Ya, jenis cacar tersebut bernama Monkeypox.

Baru-baru ini, dikabarkan seorang pria Nigeria yang berada di Singapura positif mengalami monkeypox. Monkeypox sendiri merupakan salah satu jenis zoonosis virus yang langka (virus yang ditularkan dari hewan ke manusia) dengan gejala yang hampir serupa dengan pasien cacar air pada umumnya.

Monkeypox pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1970 di Zaire (sekarang dikenal dengan Republik Demokratik Kongo), yang menyerang seorang anak lelaki berusia 9 tahun. Dan di tahun 1979, virus ini akhirnya berhasil diberantas dengan vaksinasi.

Penyebaran virus monkeypox terjadi akibat adanya kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, luka kulit atau mukosa pada hewan yang terinfeksi. Sementara penularan sekunder, atau dari manusia ke manusia, dapat terjadi akibat adanya kontak dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit dari orang yang terinfeksi atau kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh atau luka dari pasien monkeypox. Penularan juga bisa terjadi melalui inokulasi atau melalui plasenta yang diartikan sebagai monkeypox bawaan.

Biasanya, dibutuhkan waktu sekitar 6 sampai 16 hari untuk virus monkeypox dari mulai menginfeksi manusia sampai menimbulkan gejala. Terdapat dua periode infeksi, yakni:

YesDok Ads

Periode invasi (0-5 hari) ditandai dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot dan berkurangnya energi secara drastis.

Periode selanjutnya yakni periode erupsi kulit yang biasanya terjadi dalam 1-3 hari setelah munculnya demam, di mana ruam mulai sering muncul pada wajah dan kemudian menyebar ke tempat lain di tubuh. Wajah, telapak tangan, dan telapak kaki merupakan beberapa bagian tubuh yang paling terpengaruh.  Evolusi ruam dari maculopapules, luka yang masih berbentuk datar, ke vesikel, lepuh berisi cairan kecil, kemudian pustula, diikuti oleh kerak terjadi dalam waktu sekitar 10 hari. Diperlukan waktu sekitar tiga minggu sampai akhirnya semua luka dan ruam lenyap dari kulit.

Beberapa pasien dikatakan dapat mengalami pembengkakan kelenjar getah bening yang parah sebelum munculnya ruam, yang merupakan ciri khas dari monkeypox dibandingkan dengan penyakit serupa lainnya.
Namun, Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala biasanya dapat berlangsung dari 14 hingga 21 hari. Anak-anak dilaporkan lebih sering mengalami kasus monkeypox yang parah dibandingkan dengan orang dewasa, terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien dan tingkat keparahan komplikasi.

Orang-orang yang tinggal pada daerah atau dekat dengan daerah berhutan mungkin memiliki paparan tidak langsung atau tingkat rendah terhadap hewan yang terinfeksi. Ini bisa saja mengarah pada infeksi subklinis atau tanpa gejala. Secara umum, kelompok usia yang lebih muda nampak lebih rentan terhadap penyakit monkeypox.

(Foto: mustsharenews.com)

YesDok Ads