Kenali Gejala Dan Deteksi Dini Kanker Ovarium

June 07, 2021 | Iman

Ovarium

Minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai kanker ovarium, dibandingkan kanker payudara ataupun kanker serviks yang termasuk kanker pada perempuan, menjadi salah satu penghambat upaya pencegahan dan pendeteksian dini kanker Ovarium.

Padahal kanker ovarium merupakan penyebab kematian nomor 8 akibat kanker pada perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker ovarium berada di peringkat 3 dari sisi insiden dan tingkat kematian untuk penyakit kanker pada wanita. 

Para ahli mengatakan, Setiap perempuan perlu mewaspadai ancaman kanker ovarium dengan mengenal faktor risiko dan deteksi dini kanker ovarium. 

Gejala kanker ovarium sering kali disalahartikan dengan gejala penyakit lain, sehingga sering luput dari perhatian dan baru ditemukan ketika telah mencapai stadium lanjut. 

Padahal jika dideteksi lebih awal, kanker ovarium dapat ditangani. Tapi faktanya 20% dari kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal, 94% pasien stadium awal ini akan dapat hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis.

Sementara PAP Smear tes tidak dapat mendeteksi kanker ovarium dan tidak ada gejala spesifik sebagai penanda awal. 

YesDok Ads

Oleh karena itu, sebaiknya anda mengenal 6 faktor risiko dan 4 tanda kanker ovarium, dimana akan membantu lebih waspada terhadap kanker ovarium. 

6 faktor risiko kanker ovarium yaitu memiliki riwayat kista endometriosis, ada riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium dan kanker payudara, mengalami mutasi genetik, angka paritas rendah, gaya hidup buruk dan pertambahan usia. 

Sementara 4 tanda kanker kanker ovarium adalah kembung, nafsu makan berkurang, sering buang air kecil dan nyeri panggul atau perut, Pada umumnya kanker ovarium tidak disertai gejala pada stadium awal.

Segera ke dokter, jika memiliki salah satu dari 6 faktor risiko dan salah satu dari 4 gejala kanker ovarium.

Perlu diketahui, Kanker ovarium juga jarang ditemukan pada stadium awal karena berkembang secara tersembunyi dan hampir tidak bergejala. 

(Foto : pixabay)

YesDok Ads