Kenali Gejala Anxiety Disorder

October 05, 2022 | Iman

Gejala Anxiety Disorder

Anda pasti pernah merasa cemas dan takut saat ingin memulai aktivitas yang belum pernah dialami, seperti interview di tempat bekerja yang Anda lamar, atau saat ingin berpidato di atas panggung. 

Perasaan tersebut sebenarnya normal terjadi. Akan tetapi, jika ketakutan itu terus menghantui Anda hingga mengganggu aktivitas harian dalam waktu lebih dari 6 bulan, bisa jadi Anda mengalami anxiety disorder. 

Anxiety disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan rasa cemas dan takut berlebih. Hal tersebut membuat Anda menjadi tidak semangat untuk melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk hobi yang biasa digemari. 

Lebih lanjut, rasa cemas ini akan berlangsung intens dalam jangka waktu yang panjang. Seringkali dengan ketakutan ini membuat penderitanya cepat lemas secara fisik. 

WHO menyatakan jika terdapat  301 juta orang memiliki gangguan mental ini di dunia, dimana 58 juta penderita anxiety disorder adalah anak-anak dan remaja. 

YesDok Ads

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, gangguan kecemasan berada di peringkat 2 dari 10 penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia dari tahun 1990-an sampai 2017. 

Gejala awal anxiety disorder yang dirasakan penderitanya adalah perasaan gugup hingga jantung berdegup kencang. Kemudian, tubuh dan pikiran Anda sulit untuk mengendalikan emosi saat menghadapi suatu objek. Ketakutan dan kekhawatiran itu bisa membuat Anda untuk memiliki serangan panik (panic attack).

Berikut adalah gejala umum dari anxiety disorder:

  • Kecemasan yang sulit dikontrol.
  • Gelisah dan panik.
  • Kelelahan, akan tetapi sulit tidur.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Mudah marah dan terpancing emosi.
  • Rasa sakit dan nyeri pada tubuh.
  • Otot tegang, mual, mulut kering.
  • Tangan dan kaki kesemutan serta berkeringat. 
  • Memikirkan dan melakukan perenungan tiada henti.

Gangguan mental yang berdampak pada kekhawatiran berlebih ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti berikut:

  • Genetik yang diturunkan dari keluarga. 
  • Hormon yang terlepas dalam otak, sehingga meningkatkan denyut nadi dan pernapasan.
  • Lingkungan yang memicu stres dan membuat ketakutan, seperti lokasi dimana terjadi pelecehan, kekerasan, kematian.
  • Penyalahgunaan obat-obatan.
  • Mengkonsumsi kafein yang berdampak pada kerja jantung.
  • Kondisi medis yang tidak stabil, seperti pada organ jantung
YesDok Ads