Kenali Gangguan Psikosomatis dan Penyebabnya

April 05, 2021 | Aqiyu

psikosomatis

Pernahkah Anda merasa sakit saat berada dalam tekanan? Misalnya, saat dikantor Anda tiba-tiba sakit perut atau pusing sebelum presentasi dan lainnya. Namun rasa sakit tersebut akan hilang dengan sendirinya saat hal yang membuat Anda tertekan selesai. Jika Anda pernah merasakannya, mungkin Anda mengalami gangguan psikosomatis.

Gangguan psikosomatis merupakan fenomena dimana kesehatan fisik seseorang terganggu saat ia dilanda stres. Namun sayangnya, keluhan tersebut sulit untuk dideteksi oleh dokter. Karena bisa saja tidak ditemukan hal yang aneh pada tubuh Anda. Lalu, apa penyebab terjadinya psikosomatis?

Gangguan psikosomatis terjadi karena adanya pelepasan zat adrenalin (epinefrin) ke dalam aliran darah dan impuls saraf dari otak ke berbegai bagian tubuh. Hal ini dipicu oleh emosi negatif yang berujung pada rasa cemas, stres, depresi, rasa bersalah hingga trauma yang dialami.

Gejala yang timbulkannya pun beragam. Seperti kehilangan nafsu makan, mual, muntah hingga diare. Selain itu, Anda juga akan sulit berkonsentrasi, mengantuk, menjadi mudah lupa, sakit kepala akibat rasa cemas yang berlebihan, sulit bernapas, jantung berdegup kencang hingga nyeri dada. Jika Anda merasakannya terus menerus saat Anda tertekan, maka sebaiknya Anda waspada dan tidak boleh mengabaikannya.

YesDok Ads

Untuk menanganinya, ada beberapa pengobatan gangguan psikosomatis. Langkah penanganan yang tepat berupa pengobatan psikoterapi dimana adanya keterkaitan antara kondisi psikologis dengan penyakit fisik. Pada pengobatan psikoterapi ini biasanya dilakukan oleh seorang psikolog untuk membantu Anda.

Pengobatan lainnya adalah psikofarmakoterapi. Penderita akan diberikan obat-obatan psikofarmakoterapi seperti obat penenang, antidepresan dan obat tidur yang diresepkan oleh dokter jika kesehatan fisik dan mental Anda terganggu akibat psikosomatis. Selain dari sisi medis, psikosomatis juga bisa dibantu diatasi dengan pertolongan mengenai kesehatan mental.

Anda bisa mulai terbuka dan bercerita mengenai masalah Anda dengan orang terdekat yang Anda percayai. Mulailah jujur pada diri sendiri, cintai dan menerima segala kondisi yang terjadi pada diri Anda. Hindari hal yang membuat Anda merasa stres atau tertekan, luangkanlah waktu untuk bersantai sejenak dari aktivitas padat Anda dan lakukanlah hal-hal yang Anda sukai untuk merangsang hormon bahagia dalam tubuh.

YesDok Ads