Kenali Faktor Risiko Osteoporosis pada Wanita

July 08, 2019 | Iman

Menurut International Osteoporosis Foundation, diperkirakan saat ini kasus osteoporosis telah memengaruhi sekitar 200 juta wanita di seluruh dunia. Dibandingkan dengan pria, wanita memang jauh lebih mungkin terkena osteoporosis. Kondisi tersebut umumnya ditemukan pada wanita karena mereka kehilangan massa tulang dengan cepat seiring bertambahnya usia.

Rata-rata wanita yang berusia antara 20 hingga 80 tahun akan kehilangan sepertiga dari kepadatan tulang pinggulnya dibandingkan dengan pria. Kondisi tersenbut semakin bisa diketahui dan berkembang terutama setelah wanita menopause dimana tulang mulai kehilangan kepadatan dan menjadi lemah.

Resorpsi tulang atau proses asimilasi pemecahan tulang merupakan sebuah proses alami yang memungkinkan adanya pemindahan kalsium dari jaringan tulang ke dalam aliran darah dan diperlukan tulang untuk beradaptasi dengan tantangan perubahan tingkat aktivitas seseorang. Namun, jika kondisinya berlebihan dan tidak seimbang dengan pembentukan tulang yang setara, lama-kelamaan ini dapat merusak kesehatan tulang.

Penyebab Osteoporosis Pada Wanita umumnya dipengaruhi juga oleh Hormon estrogen, dimana hormon tersebut bertanggung jawab untuk menjaga kepadatan tulang yang sehat, yang cenderung turun begitu seorang wanita mencapai menopause.

Hilangnya kadar estrogen memberikan efek yang cukup besar karena bisa menyebabkan penurunan kepadatan tulang, yang dengan demikian menghasilkan pengembangan osteoporosis.

Terlepas dari peran hormon estorgen, seperti dilansir lama Boldsky, ada beberapa penyebab utama osteoporosis pada wanita diantaranya adalah kanker payudara, kekurangan kalsium, terapi kortikosteroid, gangguan makan, olahraga berlebihan, hipotiroidisme, hipopituitarisme, dan kekurangan vitamin D.

Sementara itu, ada beberapa faktor risiko utama yang berkaitan dengan osteoporosis pada wanita seperti Umur yang semakin tua, Pengaruh genetik, konsumsi Obat-obatan tertentu, Kebiasaan diet yang buruk, Tingkat hormon yang tidak seimbang, Tingkat konsumsi alkohol yang tinggi dan merokok.

YesDok Ads

Faktor tersebut lebih banyak disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, dan ada sejumlah faktor risiko tersebut yang tidak dapat diubah, seperti jenis kelamin, usia, ras, dan riwayat keluarga.

Namun, ada beberapa yang bisa diubah seperti kebiasaan diet, pilihan gaya hidup dan obat-obatan. Wanita yang memiliki kondisi medis seperti penyakit radang usus, Ginjal atau Penyakit Lupus juga berisiko tinggi terkena osteoporosis.

Sementara itu, perawatan untuk Osteoporosis pada wanita jika kondisinya tidak parah, bisa dengan obat dan lebih baik lagi jika mengetahui langkah-langkah untuk mengelola dan menghindari faktor risiko.

Setelah mengetahui penyebab kondisi osteoporosis tersebut, metode perawatan akan menyesuaikan, bisa saja dengan Obat-obatan seperti bifosfonat walaupun mungkin memiliki efek samping seperti mual, sakit perut dan gejala seperti mulas.

Pada dasarnya, perawatan bertujuan untuk memperlambat perkembangan kondisi akan adanya osteoporosis, serta menjaga kepadatan mineral tulang, massa tulang yang sehat, mencegah patah tulang dan mengelola rasa sakit.

(Foto: hysterectomy.org.)

YesDok Ads