Kenali dan Waspadai Higroma Kistik yang Mengusik Bayi

April 19, 2019 | Dina

Seperti yang dilansir dari, childrenshospitalvanderbilt.org, higroma kistik atau cystic hygroma merupakan sebuah gejala kelainan yang terjadi di area lengan, dada, leher, dan kepala bayi. Kondisi gangguan kesehatan bayi ini biasanya ditandai oleh timbulnya benjolan yang perlahan semakin membesar seiring berjalannya waktu.

Higroma kistik sebenarnya biasa dialami bayi saat ia masih berusia 9-16 minggu di dalam kandungan. Akan tetapi, pada beberapa kasus higroma kistik juga dapat berkembang setelah bayi dilahirkan. Keberadaan penyakit ini dapat terdeteksi dengan adanya benjolan abnormal yang berisi cairan terletak pada jaringan limfatik di area sekitar leher bayi.

Higroma kistik yang baru tumbuh setelah lahir biasanya termasuk jinak atau tidak berbahaya. Hanya saja, jika kista ini terus berkembang tentu dapat membahayakan organ-organ di sekitarnya. Misalnya mengganggu pernapasan, atau membuat bayi susah menelan.

Penyebab Higroma Kistik:

Faktor Genetik / Keturunan

Kelainan bawaan adalah salah satu penyebab utama timbulnya kelainan higroma kistik pada bayi. Setidaknya, ada kondisi genetik yang mendasari terjangkitnya penyakit ini pada anak mengingat adanya serangan yang timbul pada kromosom bayi.

 

Faktor Infeksi Virus

Selain adanya kelainan genetik, infeksi virus yang terjadi pada hamil ternyata juga dapat menyebabkan penyakit higroma kistik pada bayi. Bahkan, gaya dan pola hidup sang ibu yang tidak sehat seperti misalnya konsumsi obat terlarang dan alkohol juga dapat memicu kelainan ini terjadi pada bayi dalam kandungan.

Bagaimana cara mendeteksinya?

Ibu bisa melakukan ultrasonografi atau biasa yang dikenal USG, rutin selama kehamilan dapat menemukan hygroma kistik. Pada sekitar 10 minggu kehamilan, USG menunjukkan beberapa bayi memiliki lebih banyak cairan daripada normal di belakang leher.

YesDok Ads

Tes darah yang dilakukan pada 15 hingga 20 minggu kehamilan juga dapat membantu mendeteksi hygroma kistik. Tes ini mengukur Alpha-fetoprotein (AFP), zat yang dibuat tubuh bayi Anda dan yang ada dalam aliran darah Anda. Ibu-ibu dari bayi dengan hygroma kistik memiliki tingkat AFP yang tinggi di sekitar setengah dari kasus.

Hygroma kistik kecil lebih mungkin menghilang dengan sendirinya, tidak menyebabkan masalah lebih lanjut untuk bayi Anda. Mayoritas hygroma kistik tumbuh menjadi sangat besar. Padahal, 85 persen, menjadi lebih besar dari kepala janin.

Lalu, bagaimana cara penanganannya?

Melansir dari theasianparent, sekalipun kelainan ini sudah dapat dideteksi sejak dari dalam kandungan orangtua, higroma kistik tidak dapat diatasi saat bayi belum lahir. Yang dapat dilakukan dokter adalah memantau kesehatan ibu dan bayi di dalam kandungan.

Benjolan tidak normal pada bayi ini jika ditemukan setelah kelahiran, maka dokter akan melakukan prosedur operasi untuk menghilangkannya. Operasi penghilangan benjolan ini juga dimaksudkan untuk membuat penyakit ini tumbuh kembali di dalam tubuh.

Kadang, dokter memang tidak menghilangkan seluruhnya benjolan pada bayi. Namun hanya mengurangi ukurannya saja. Karena pertumbuhan benjolannya tidak mengarah pada timbulnya penyakit kanker pada bayi.

Pengecilan benjolan bisa melalui beberapa cara. Diantaranya adalah prosedur sclerotherapy, kemoterapi, terapi radiasi, dan pengobatan steroid. Jangan sampai, benjolan yang ada di tubuh bayi diatasi sendiri oleh orangtua dengan mengempeskan dan mengeluarkan cairannya dari tubuh bayi. Karena hal ini akan menyebabkan infeksi.

Komplikasi yang mungkin terjadi pada penyakit ini adalah terjadinya pertumbuhan benjolan kembali di tubuh bayi, pendarahan, kerusakan jaringan otot maupun saraf bayi, dan infeksi pada area yang terdampak benjolan.

Lebih baik, pertumbuhan benjolan tersebut membesar ketika bayi sudah dilahirkan karena bisa dihilangkan dengan beberapa pilihan prosedur di atas. Karena jika sudah membesar sejak di dalam kandungan, maka benjolan tersebut berpotensi menyebar ke bagian tubuh yang lainnya.

(foto: pexels)

 

YesDok Ads