Kenali dan Ketahui Cara Pencegahan Penyakit Demensia

March 01, 2022 | Iman

Orang dengan demensia

Demensia umumnya terjadi pada lansia yang berusia di atas 65 tahun. Adanya faktor risiko lainnya seperti hipertensi, diabetes, riwayat cedera kepala, obesitas, hiperkolesterol juga dapat menjadi faktor pemicu lansia mengalami Demensia Alzheimer. 

Dokter Spesialis Saraf & Champion ALZI, Dr. Sheila Agustini, Sp.S mengatakan gejala awal dari Demensia Alzheimer adalah kepikunan, lupa meletakan barang pribadinya, mengalami perubahan emosi dan perilaku yang cukup signifikan, dan ada juga sampai lupa arah jalan pulang ke tempat tinggalnya. 

Jika mendapati sejumlah gejala tersebut, sebaiknya dilakukan pemeriksaan skrining Demensia, yaitu MMSE (Mini Mental State Examination). “Ini adalah pemeriksaan fungsi kognitif sebagai deteksi dini untuk mengetahui apakah sudah terjadi penurunan fungsi kognitif atau Demensia. Bagi mereka yang sehat akan memberikan hasil normal sedangkan pada Orang Dengan Demensia (ODD) akan terdeteksi penurunan skor”, ujar dr. Sheila.

Mengingat biaya perawatan yang tidak sedikit dan tahapan pengobatannya cukup kompleks, kita bisa melakukan tindakan preventif dengan menjalankan pola hidup sehat termasuk mengonsumsi diet nutrisi seimbang, menghindari rokok dan alkohol, istirahat cukup, rutin berolahraga serta kelola stres. 

Menurut Dr. Sheila, Demensia Alzheimer berpotensi terjadi lebih cepat jika gaya hidup tidak sehat dan tidak diperbaiki. Ia pun menyarankan melakukan cek kesehatan berkala agar jika terdapat penyebab faktor penyakit degeneratif, dapat ditangani lebih dini sebelum menjadi pencetus penyakit kronis.

Dr. Sheila menjelaskan bahwa ODD akan diberikan obat untuk penanganan farmakologi. Namun, pengobatan ini hanya untuk memperlambat penurunan fungsi otak saja, belum bisa untuk menyembuhkan. 

YesDok Ads

Jenis tata laksana lainnya adalah non-farmakologi (psikologis dan sosial), yaitu serangkaian terapi guna memberikan dukungan sosial serta aktivitas bermakna agar ODD tetap dapat menstimulasi otak serta meningkatkan kualitas hidupnya. 

Salah satunya bergabung dengan Komunitas ALZI untuk mendapatkan informasi dan dukungan komunitas bagi ODD dan keluarga.

Dr. Sheila juga menyinggung peranan keluarga untuk mendeteksi dini Demensia Alzheimer. Perlu kepekaan untuk merasakan perubahan dalam penurunan daya ingat pada anggota keluarga. Jika ada pengidap Demensia Alzheimer dalam keluarga maka anggota keluarga lain harus menjadi support system untuk menjaga kualitas hidup ODD. 

“Salah satunya dengan mengetahui lebih detail mengenai Demensia Alzheimer agar dapat mendampingi ODD dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan fisik dan mental dirinya sendiri", tutupnya.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads