Kelebihan dan Kekurangan Mengkonsumsi Jagung

May 28, 2019 | Helmi

Jagung menjadi salah satu makanan pokok masyarakat di Indonesia. Bukan karena hanya rasanya yang enak, tetapi juga karena manfaat kesehatan yang diberikannya kepada tubuh.

Jagung sebagian besar adalah karbohidrat, tetapi memiliki indeks glikemik rendah sampai sedang. Indeks ini menunjukkan seberapa cepat karbohidrat dicerna dalam tubuh. Indeks yang lebih tinggi bukanlah pertanda baik karena ini berarti makanan dapat meningkatkan kadar gula darah secara tidak sehat.

Asupan jagung yang diberikan rutin pada tubuh disebut-sebut memiliki manfaat kesehatan berikut:

Meningkatkan Kesehatan Mata

Nutrisi memainkan peran penting dalam perkembangan degenerasi makula dan katarak yang tampaknya merupakan gangguan penglihatan paling umum di dunia. Kedua kondisi tersebut juga menyebabkan kebutaan pada kebanyakan kasus. Namun, karoten zeaxanthin dan lutein dalam jagung terbukti mampu meningkatkan kesehatan mata. Sebuah penelitian telah menemukan bahwa kadar karotenoid yang tinggi ini secara signifikan mengurangi risiko degenerasi makula dan katarak.

Mencegah Penyakit Divertikular

Jagung juga dikatakan mampu mencegah penyakit diverticular atau diverticulosis, yang ditandai dengan kantong di dinding usus besar. Kondisi ini ditandai dengan gejala yang tidak menyenangkan seperti kram, kembung, perut kembung dan bahkan pendarahan dalam beberapa kasus.

Sebuah studi yang dilakukan pada 47.228 pria menemukan bahwa pria yang makan popcorn paling banyak adalah sekitar 28 persen lebih kecil peluangnya mengalami kondisi tersebut.

YesDok Ads

Meskipun jagung umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi, tetap ada juga beberapa efek buruk yang perlu diperhatikan:

Mycotoxins

Biji-bijian sereal dan kacang-kacangan rentan terhadap kontaminasi jamur. Jamur diketahui menghasilkan berbagai racun. Di antaranya adalah mikotoksin yang memiliki risiko kesehatan tertentu. Studi menemukan bahwa orang yang makan jagung sebagai bagian dari makanan mereka menjadi rentan terhadap kontaminasi jamur dan mikotoksin terkait dengan kanker dan cacat tabung saraf.

Antinutrien

Biji-bijian sereal mengandung asam fitat atau fitat yang mengganggu penyerapan normal mineral makanan, seperti zat besi dan seng. Jagung gandum utuh juga mengandung senyawa ini. Karena jagung adalah makanan pokok di negara-negara berkembang, banyak orang berisiko menderita kekurangan zat besi dan seng.

Intoleransi

Jagung mengandung protein zein, yang terkait dengan gluten. Akibatnya, jagung juga bisa menimbulkan masalah bagi orang-orang yang memiliki intoleransi gluten atau penyakit celiac. Penting untuk dicatat bahwa zein menyebabkan reaksi inflamasi yang lebih ringan dibandingkan dengan gluten. Namun demikian, para ahli merasa bahwa asupan jagung dapat menyebabkan gejala persisten pada pasien penyakit celiac.

(Foto: Organicsfacts.net)

YesDok Ads