Kelebihan dan Kekurangan Diet Sereal

August 29, 2019 | Helmi

Diet sereal? Diet ini sepertinya masih jarang ditemui di Indonesia. Diet ini mendorong orang untuk mengganti sarapan dan makan siang dengan sereal dan susu.

Para pengikut diet ini percaya bahwa sereal mengandung serat dan biji-bijian dalam jumlah yang baik serta mampu menurunkan lemak dan kalori. Diet sereal juga mendorong orang untuk makan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk makan malam.

Makan sereal saat sarapan dan makan siang setiap hari dapat membatasi asupan kalori Anda hingga 1.200 hingga 1.500 per hari. Banyak orang mengatakan kadar kalori yang rendah membantu mereka menurunkan berat badan setelah mengikuti diet sereal selama lima hari hingga dua minggu.

Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang bergabung dengan diet ini selama dua minggu mampu menurunkan hampir 600 kalori per hari dan kehilangan berat badan dan massa lemak. Namun, para ahli mempertanyakan temuan tersebut karena penelitian ini disponsori oleh merek tertentu.

Manfaat Diet Sereal

Sebuah tinjauan dari studi sebelumnya yang melibatkan satu juta orang menemukan bahwa diet tinggi biji-bijian dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Para peneliti mengatakan konsumsi setidaknya 28 gram biji-bijian per hari dapat mengurangi risiko kematian hingga 9 persen dari penyebab apa pun.

Serat dalam sereal juga mendukung pencernaan yang sehat dan memainkan peran kunci dalam mengatur berat badan.

YesDok Ads

Kekurangan Diet Sereal

Meski memiliki manfaat kesehatan, diet sereal juga bisa membahayakan tubuh. Banyak produk sereal mengandung gula dalam jumlah tinggi, yang dapat memicu sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes dan kanker.

Membatasi kalori, protein, dan lemak sehat juga dapat memengaruhi pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Mengurangi kalori secara signifikan saja dapat memangkas kadar hormon leptin dalam tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan kelaparan dan keinginan berlebih pada makanan.

Asupan kalori yang sangat rendah juga dapat menyebabkan tingkat metabolisme yang lebih rendah. Ini bisa membuat penurunan berat badan lebih sulit karena tubuh membakar makanan lebih lambat.

(Foto: Brainstay)

YesDok Ads