Kasus monkeypox atau cacar monyet telah dilaporkan di Spanyol, Inggris, dan Portugal, dan para ahli segera menyelidiki penyebarannya yang cepat dan tidak biasa.
Virus cacar monyet dapat menyebabkan bisul berisi nanah dan membunuh 1% -10% dari mereka yang tertular, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Itu biasanya tidak menyebar dengan mudah di antara manusia, dan karena itu para ahli sedang menyelidiki wabah saat ini.
Tujuh kasus cacar monyet telah didiagnosis di Inggris sejak 6 Mei, para pejabat kesehatan setempatmengkonfirmasi pada hari Senin. Sementara pihak berwenang Portugis melaporkan lima kasus lokal, dan Spanyol melaporkan delapan kasus yang dicurigai sebagai monkeypox.
Pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Jennifer McQuiston menyatakan keprihatinannya bahwa versi cacar monyet ini mungkin baru, dan bahwa kondisi yang berpotensi mematikan yang dapat segera dideteksi di luar Eropa.
"Kami memiliki tingkat kekhawatiran bahwa ini sangat berbeda dari apa yang biasanya kami pikirkan tentang cacar monyet. Dan saya pikir kami memiliki beberapa kekhawatiran bahwa mungkin ada penyebaran. di luar Inggris terkait dengan ini," ujar McQuiston.
Gejala cacar monyet atau monkeypox
Biasanya monkeypox menyebabkan penyakit ringan yang berlangsung dua sampai empat minggu. Diperlukan waktu antara lima hingga 21 hari untuk mengembangkan gejala setelah tertular virus.
Gejala awal termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan dan kelelahan.
Ruam yang dimulai pada wajah dan menyebar ke seluruh tubuh kemudian dapat terjadi dalam satu hingga tiga hari setelah seseorang mengalami demam.
Gejala ruam dimulai sebagai benjolan merah datar, yang terbentuk menjadi lepuh yang berisi nanah. Bisul ini mengeras dan rontok setelah beberapa hari. Saat ini tidak ada pengobatan yang terbukti ampuh untuk monkeypox.
Sementara Badan Keamanan Kesehatan Inggris masih mempelajari seberapa besar kemungkinan kontak seksual sebagai salah satu jalur penularan monkeypox.
