0 Poin
Karbohidrat vs Lemak

Karbohidrat vs Lemak, Mana yang Sebabkan Obesitas?

Manakah yang dapat menyebabkan obesitas, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat atau lemak? Hal ini menjadi perdebatan panjang.

Sebuah penelitian terbaru mempertanyakan jenis diet apa yang paling cocok untuk menurunkan kondisi berat badan berlebih. Hasilnya? Tetap sulit untuk diputuskan. Ini karena beberapa orang mendapatkan banyak manfaat dari mengurangi konsumsi lemak sementara beberapa lainnya juga mendapatkan hasil yang lebih baik setelah mengurangi konsumsi karbohidrat.

Baik karbohidrat maupun lemak selalu disalahkan pada kasus obesitas. Penelitian pun terus memperdebatkan hal ini, sehingga argumen mana yang paling benar masih sulit untuk ditetapkan.

Namun, baru-baru ini pandangan terhadap konsumsi karbohidrat yang mungkin menjadi penyebab utama obesitas lebih sering dijadikan fokus utama. 

Akan tetapi, lagi-lagi hal ini dipatahkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism. Para peneliti dari dua institusi yakni Institute of Genetics and Developmental Biology di Chinese Academy of Sciences, Beijing dan University of Aberdeen di Inggris menunjukkan bahwa kita harus memeriksa sekali lagi pada makanan berlemak.

Tim peneliti menguji efek dari karbohidrat, lemak, dan protein dengan akumulasi lemak tubuh. Para peneliti menggunakan tikus-tikus sebagai obyek dari penelitian mereka.

Tikus-tikus ini dipisah menjadi lima kelompok dan masing-masing menjalankan jenis diet yang berbeda, termasuk diet dengan variasi pada kandungan lemak, karbohidrat, dan protein. Tikus-tikus ini menjalani diet selama jangka waktu 3 bulan.

Para peneliti menemukan bahwa hanya asupan lemak berlebih yang dapat meningkatkan kandungan lemak pada tubuh tikus, sementara konsumsi karbohidrat, termasuk 30 persen kalori yang berasal dari sukrosa, tidak berdampak apapun.

Selain itu, hal unik lain yang ditemukan yakni, konsumsi lemak dan gula ternyata tidak meningkatkan lemak tubuh. Justru jumlah lemak terus meningkat ketika seekor tikus hanya mengonsumsi makanan yang hanya mengandung lemak.

Sementara tim peneliti melihat bahwa asupan protein tidak berpengaruh pada peningkatan jumlah lemak tubuh.

Dengan kata lain, obesitas ternyata lebih terpengaruh dari asupan lemak berlebih. Ini karena lemak dapat memengaruhi sistem otak sehingga merangsang keinginan untuk mengonsumsi jumlah kalori yang berlebihan, yang pada akhirnya akan berdampak pada kenaikan berat badan.

(Foto: medicalnewstoday.com)

BAGIKAN KE MEDIA SOSIAL

YesDok adalah layanan ehealth yang terjangkau dengan platform mobile yang mudah digunakan dan tangguh. Menembus 17.504 pulau dan 260 juta pengguna di Indonesia.

DMCA.com Protection Status

   

INDONESIA
SINGAPORE
YesDok Pte. Ltd.
LAYANAN PENGADUAN KONSUMEN
  Customer Service :
help@yesdok.com
 
Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga-Kementerian Perdagangan RI
: +6285311111010
KONTAK
  Corporate Info :
info@yesdok.com
PANDUAN
FOLLOW US
   

COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok