Sebuah penelitian menemukan bahwa kandungan fluoride dalam air bisa menurunkan IQ anak?

Penelitian yang diterbitkan baru-baru ini oleh JAMA Pediatrics berfokus pada perkembangan otak janin dengan memeriksa paparan 512 ibu terhadap air berfluoride di enam kota Kanada selama kehamilan masing-masing.

Ditemukan bahwa 41 persen ibu beserta anak-anak mereka mendiami daerah-daerah dengan akses ke sumber air berfluoride. Tingkat fluoride urin adalah 0,69 miligram per liter untuk wanita-wanita ini, yang berada pada tingkat yang lebih tinggi karena 0,4 miligram per liter adalah tingkat yang dilaporkan untuk wanita yang tidak tinggal di daerah yang menerima air berfluoridasi.

Para penulis penelitian tidak begitu jelas tentang perbedaan IQ antara dua jenis kelamin yang ditemukan oleh dua penilaian yang berbeda. Mereka berspekulasi bahwa itu bisa jadi karena perbedaan penyerapan racun lingkungan di rahim antara anak laki-laki dan perempuan.

Penulis utama, Rivka Green, mengatakan mereka tidak bermaksud menganggap fluoride sebagai bahan kimia beracun dan membuat orang khawatir karena data berbicara sendiri.

"Hipotesis bahwa fluoride adalah racun perkembangan saraf sekarang harus dipertimbangkan secara serius," tajuk rencana tambahan yang diterbitkan.

Sedikit informasi, fluoride telah dikenal mampu mencegah kerusakan gigi dan menjaga kebersihan gigi. American Dental Association (ADA) adalah advokat pro-fluoride yang telah mendukung manfaat positif bahan kimia selama lebih dari satu abad.

American Council on Science and Health (ACSH) dan Science Media Center (SMC) bahkan adalah organisasi lain yang mendukung penggunaan fluoride dalam air minum.

Sebaliknya, ada minimal 60 studi di masa lalu yang mengaitkan paparan fluoride dengan penurunan tingkat IQ anak-anak. Selain semua penelitian ini berfokus pada pengembangan otak anak-anak, ada juga sekitar 2.000 studi yang menyoroti bahwa konsumsi fluoride buruk bagi kesehatan.

(Foto: Medical News Today)