Gray baby syndrome mungkin tidak familiar di telinga Anda. Gray baby syndrome merupakan gangguan yang biasanya terjadi pada anak usia 0-2 tahun. Penyebab gray baby syndrome adalah akibat efek samping yang ditimbulkan oleh antibiotik kloramfenikol.
Antibiotik kloramfenikol pada umumnya digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi pada ibu hamil seperti meningitis bakterial. Dokter akan merekomendasikan antibiotic ini jika infeksi yang menyerang tidak merespons antibiotik jenis lainnya. Namun sayangnya, antibiotik ini memiliki efek samping yang buruk bila diberikan langsung pada anak. Sebab, tingginya tingkat toksisitas pada Antibiotik kloramfenikol.
Antibiotik kloramfenikol ini dapat diteruskan ke janin melalui aliran darah ke plasenta. Serta pada ibu menyusui dapat menularkan kepada anak melalui ASI. Gray baby syndrome bukan satu-satunya efek samping dari Antibiotik kloramfenikol. Pada orang dewasa dan anak-anak, efek samping lainnya seperti muntah, demam, sakit kepala dan muncul ruam pada tubuh.
Sedangkan untuk gejala gray baby syndrome biasanya muncul dalam 2-9 hari dan gejalanya bervariasi. Berikut gejala gray baby syndrome:
Bayi yang mengalami gejala di atas setelah terpapar Antibiotik kloramfenikol harus segera mendapatkan pertolongan medis. Karena jika dibiarkan sindrom ini dapat menyebabkan pendarahan, gagal organ, anemia aplastik. radang saraf optik, kematian. Setelah terdiagnosa menderita gray baby syndrome kemungkinan besar bayi akan dirawat di rumah sakit agar kondisinya dapat terpantau. Karena kabar baiknya sindrom ini dapat diobati jika pengobatan dilakukan sejak dini.
(Foto: momjunction)
COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok