Jangan Sembarangan! Penggunaan Dexamethasone Harus Sesuai Anjuran Dokter

June 24, 2020 | Helmi

dexamethasone

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan obat dexamethasone yang dinilai bermanfaat bagi penderita COVID-19. Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat tersebut harus sesuai anjuran dokter.

Dexamethasone merupakan golongan obat kortikosteroid yang berkerja dengan cara menurunkan peradangan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Sama seperti steroid yang dihasilkan oleh tubuh secara alami.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan konsumsi dexamethasone untuk jangka panjang tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba. Dokter yang akan menurunkan dosis secara bertahap sebelum menghentikan konsumsi obat tersebut.

''Meskipun harga terjangkau, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar tidak terjadi efek samping, terutama bila memiliki alergi pada makanan, obat, maupun bahan lain yang terkandung di dalamnya,'' katanya.

Ia meminta masyarakat untuk tidak sembarangan mengonsumsi dexamethasone karena dosis dan lama penggunaan obat tersebut diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan reaksi pasien terhadap obat.

WHO menyarankan penggunaan obat ini direkomendasikan untuk kasus konfirmasi positif berat dan kritis, yaitu kasus yang membutuhkan ventilator dan bantuan pernapasan. Obat ini dianjurkan karena akan mengurangi jumlah kematian sebesar 20-30 persen dari kasus COVID-19.

YesDok Ads

Obat ini tidak memiliki dampak untuk kasus-kasus konfirmasi yang sakit ringan atau tanpa gejala. Obat tersebut juga memiliki khasiat pencegahan dan bukan penangkal COVID-19.

WHO juga menyarankan pemakaian obat jenis ini hanya dibolehkan dalam pengawasan dokter dan dilakukan di fasilitas memadai yang siap melayani apabila terjadi efek samping.

''BPOM akan memantau peredaran dexamethasone. Meski kita mendengar beberapa berita baik soal kemajuan dunia kesehatan baik dalam negeri maupun luar negeri, WHO sampai saat ini belum menentukan obat atau regimen atau kombinasi pengobatan yang tetap untuk perawatan pasien COVID-19,'' imbuhnya.

WHO dan Kemenkes tetap mengimbau masyarakat untuk mengikuti selalu petunjuk dari dokter. Hindari penggunaan antibiotik dengan tidak tepat karena dapat menyebabkan resistensi terhadap jenis anti biotik yang dikonsumsi.

(Foto: Kompas)

YesDok Ads