Infeksi jamur kuku merupakan penyakit kuku yang paling umum. Jamur memang ada di tubuh kita, namun jika jamur tumbuh berlebihan, ini bisa menjadi masalah. Jamur mikroskopis di kuku menyebabkan kondisi ini.

Kuku jari tangan dan kuku kaki rentan mengalami infeksi jamur kuku atau yang dikenal juga sebagai tinea unguium atau onikomikosis. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala perubahan warna dan penebalan kuku, dan tepi kuku yang hancur. Kondisi ini paling sering terjadi pada kuku kaki.

Siapa pun bisa terkena infkeis jamur kuku, namun, ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita, dan juga lebih sering dialami orang tua dibandingkan orang dengan usia yang lebih muda. Beberapa sifat atau faktor tambahan yang dapat meningkatkan risiko infeksi jamur kuku adalah:

• Sirkulasi darah berkurang
• Kuku yang tumbuh lambat
• Riwayat keluarga dengan infeksi jamur
• Keringat berlebih
• Lingkungan kerja yang lembap
• Memakai kuku palsu
• Memakai kaus kaki dan sepatu dengan sirkulasi udara yang buruk
• Berjalan tanpa alas kaki di tempat umum dengan kondisi yang lembap, seperti kolam renang atau kamar mandi
• Cedera atau infeksi sebelumnya pada kulit atau kuku
• Diabetes, AIDS, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah
• Memakai sepatu atau alas kaki yang terlalu sempit

Orang lanjut usia paling berisiko mengalami infeksi jamur di kaki, karena sirkulasi darah yang rendah dan kuku yang tumbuh lebih lambat akibat proses penuaan alami.

Mencegah infeksi jamur kuku membutuhkan ketelatenan untuk menjaga tangan dan kaki senantiasa bersih. Beberapa hal yang bisa membantu Anda mencegah infeksi jamur kuku adalah:

• Menjaga kuku tetap pendek, kering, dan bersih
• Memakai kaus kaki berbahan dasar katun, dengan sirkulasi udara yang baik dan mudah menyerap keringat
• Menggunakan semprotan atau bedak antijamur
• Memakai sarung tangan karet untuk menghindari paparan air berlebihan
• Menahan diri untuk menggigit kuku
• Jika Anda suka menjalani perawatan manikur atau pedikur di salon, pastikan alat-alat yang digunakan sudah dibersihkan dan disteril dengan benar
• Jangan terlalu sering menggunakan kuku palsu atau cat kuku
• Mencuci tangan setelah menyentuh kuku yang terinfeksi

(Foto: includedmoney.com)