Jangan dikira tidur di tempat dengan paparan sinar lampu tidak berpengaruh terhadap kuliatas tidur dan otak Anda. 

Dikutip dari laman dailymail.co.uk cahaya lampu dapat  berpengaruh terhadap kualitas tidur. Study yang dilakukan terhadap 16 ribu orang terjawab bahwa orang yang tidur dekat paparan cahaya memiliki kualitas tidur yang buruk selain itu tidur dengan cahaya lampu menyala juga rentan terbangun saat tidur, hal ini terjadi karena cahaya lampu berpengaruh pada otak seseorang dimana pengaruh ini membuat otak tak bisa tenang selama tidur.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang tinggal di perkotaan dengan banyak lampu memiliki kualitas tidur yang buruk jika dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah dengan cahaya secukupnya.  Kelebihan cahaya tidak hanya bisa menurunkan kualitas tidur, paparan cahaya yang berlebihan selama tidur bisa membuat tubuh orang rentan, lelah, dan stres ketika bangun dari tidur. Peneliti dari Stanford University, California menemukan bahwa orang yang tinggal di kota besar dengan paparan cahaya 4 sampai 6 kali besar dari orang yang tinggal di desa dikatakan memiliki kualitas tidur yang buruk. Mereka yang terpapar cahaya lebih banyak dan terang juga dianggap mudah merasa lelah, lesu dan letih.

Selain itu peneliti lain juga menyebutkan paparan lampu saat tidur bisa memengaruhi hormon dalam tubuh, mengganggu kesehatan mata, dan bahkan berisiko meningkatkan pertumbuhan sel kanker. Penelitian ini juga menyebutkan wanita yang tidur dengan lampu menyala bisa memiliki risiko kanker payudara lebih tinggi dibandingkan mereka yang memilih gelap atau memakai cahaya remang-remang saat tidur.

Meski penelitian ini mengungkapkan bahwa cahaya lampu bisa menurunkan kualitas tidur, bukan berarti kita harus tidur dengan suasana yang sangat gelap, keberadaan cahaya di sekitar tempat tidur tetap diperlukan sebatas tidak telalu terang atau dengan kata lain ‘remang-remang’ saja. Selain masalah penerangan, pastikan juga pikiran kita tenang sebelum memulai tidur.

(Foto: theconversation.com)