Inilah Mengapa Rambut Cepat Beruban Saat Stres

January 30, 2020 | Helmi

rambut beruban

Sebuah studi baru telah menemukan alasan mengapa orang akan menjadi beruban saat stres. Para peneliti di Universitas Harvard mengatakan rambut yang mulai memutih terjadi karena kerusakan permanen yang disebabkan oleh stres pada sel-sel induk regenerasi pigmen dalam folikel rambut.

Studi ini diterbitkan dalam jurnal Nature, bertujuan untuk membantu komunitas medis memahami dampak langsung dari stres pada kesehatan manusia.

Para peneliti menganalisis bagaimana stres mempengaruhi sistem organ individu, dari interaksi sel ke sel dan dinamika molekul. Mereka menggunakan berbagai metode yang melibatkan memanipulasi organ, saraf, dan reseptor sel.

Tim pertama kali berpikir bahwa stres menyebabkan perubahan dalam tubuh karena serangan kekebalan pada sel-sel yang memproduksi pigmen. Tetapi tes dengan tikus di laboratorium menunjukkan bahwa rambut beruban terjadi bahkan pada hewan yang tidak memiliki sel kekebalan dan hormon kortisol.

"Stres selalu meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh, jadi kami berpikir bahwa kortisol mungkin berperan," ujar Ya-Chieh Hsu, penulis studi senior dari Alvin dan Esta Star Associate Professor Stem Cell dan Regenerative Biology di Harvard.

YesDok Ads

"Tapi yang mengejutkan, ketika kita menghilangkan kelenjar adrenalin dari tikus sehingga mereka tidak bisa menghasilkan hormon seperti kortisol, rambut mereka masih berubah menjadi abu-abu karena stres," sambungnya.

Ketika subjek mengalami stres, saraf simpatik menghasilkan norepinefrin kimia, yang bergerak ke sel induk regenerasi pigmen. Bahan kimia tersebut secara langsung memengaruhi sel-sel batang yang mewarnai rambut dan menyebabkan perubahan pada folikel rambut.

"Setelah hanya beberapa hari, semua sel induk regenerasi pigmen hilang," tambah Hsu. "Begitu mereka pergi, kamu tidak bisa membuat ulang pigmen lagi. Kerusakannya permanen. "

Studi ini akan membantu membimbing para ilmuwan dalam upaya memahami efek stres yang lebih luas pada organ individu dan bahkan jaringan. Mereka berharap bahwa temuan ini juga akan membantu dalam pengembangan perawatan atau metode untuk memodifikasi atau memblokir efek stres yang merusak.

(Foto: Healthy Foods Mag)

YesDok Ads