Ini yang Terjadi Jika Kadar Estrogen Rendah

October 21, 2020 | Claudia

Estrogen rendah

Estrogen adalah hormon yang paling sering dikaitkan dengan wanita, meskipun pria juga memproduksinya dalam jumlah yang kecil. Estrogen sebagian besar diproduksi oleh ovarium. Ketika kadar estrogen rendah, ini dapat menyebabkan berbagai masalah dan gejala kesehatan pada tubuh.

Meskipun estrogen kerap dikaitkan dengan perkembangan wanita selama masa pubertas dan siklus reproduksi, estrogen berpengaruh besar terhadap kehidupan wanita, mulai dari kesehatan tulang hingga kesehatan mental.

Seorang wanita bisa mengalami kadar estrogen yang rendah karena beberapa alasan. Namun, wanita dengan gangguan makan seperti anoreksia, berisiko lebih tinggi untuk mengalami kadar estrogen yang rendah.

Tingkat estrogen dalam tubuh seseorang dapat bervariasi karena berbagai alasan. Setiap kondisi yang memengaruhi atau merusak ovarium dapat menyebabkan penurunan kadar estrogen dalam tubuh. Faktor risiko yang paling signifikan dari kadar estrogen yang rendah dalam tubuh adalah usia. Saat wanita menua dan mendekati menopause, adalah normal jika ia mengalami penurunan kadar estrogen.

Faktanya, kadar estrogen mulai menurun beberapa tahun sebelum menopause terjadi, biasanya fase ini disebut perimenopause.

Kadar estrogen juga bisa menurun karena beberapa alasan lain termasuk:

  • Kegagalan ovarium prematur
  • Kondisi bawaan, seperti sindrom Turner
  • Gangguan tiroid
  • Olahraga berlebihan
  • Penurunan berat badan ekstrem
  • Kemoterapi
  • Kelenjar pituitari yang berfungsi rendah
  • Memiliki riwayat keluarga dengan masalah hormonal juga dapat meningkatkan risiko wanita memiliki kadar estrogen yang rendah dalam tubuh.

Estrogen adalah salah satu hormon penting, sehingga kadar estrogen yang rendah bisa memiliki efek yang sangat luas. Seseorang yang memiliki kadar estrogen rendah, mungkin akan mengalami:

Menstruasi tidak teratur

Estrogen adalah salah satu hormon utama yang mendorong siklus menstruasi. Kadar estrogen yang rendah dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.

Infertilitas

Kadar estrogen yang rendah dapat mencegah ovulasi dan mempersulit terjadinya kehamilan, sehingga menyebabkan infertilitas.

YesDok Ads

Tulang lemah

Estrogen membantu menjaga tulang tetap sehat dan kuat. Saat kadar estrogen menurun, pengeroposan tulang dapat terjadi. Misalnya, wanita pascamenopause berisiko lebih tinggi mengalami osteoporosis dan patah tulang.

Hubungan seksual yang menyakitkan

Estrogen dapat memengaruhi lubrikasi vagina. Jika kadarnya terlalu rendah, kekeringan vagina bisa terjadi, ini seringkali menyebabkan hubungan seksual terasa menyakitkan.

Hot flashes

Hot flashes sering terjadi selama menopause karena kadar estrogen yang rendah.

Depresi

Estrogen disebut-sebut dapat meningkatkan serotonin, yakni zat kimia di otak yang meningkatkan suasana hati. Kekurangan estrogen dapat menyebabkan penurunan serotonin yang berkontribusi pada perubahan suasana hati hingga depresi.

Peningkatan risiko infeksi saluran kemih

Peningkatan risiko infeksi saluran kemih dapat terjadi karena penipisan jaringan di uretra, yang dapat berkembang dengan penurunan estrogen.

(Foto: uzzireissmd.com)

YesDok Ads