Internet sudah menjadi bagian yang tak bisa dilepaskan dari hidup manusia saat ini. Mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur, internet telah menemani keseharian manusia dalam menjalani aktivitas.

Namun kadang terlalu banyak menggunakan internet justru menurunkan produktivitas. Seperti belajar atau pekerjaan yang terbengkalai, hingga sosialisasi dengan lingkungan sekitar yang menjadi minim.

Jika hal ini terjadi pada Anda, mungkin Anda telah terjangkit gejala kecanduan internet.

Masalah ini juga dikenal sebagai Problematic Internet Use (PIU), Compulsive Internet Use (CIU) atau iDisorder, kondisi ini mengubah pusat kesenangan otak. Menurut beberapa penelitian, menderita kecanduan internet menyerupai ketergantungan narkoba atau alkohol.

Pengalaman yang dirasakan menyenangkan merangsang produksi dopamin. Gangguan kecanduan internet berdampak pada hubungan pribadi, kehidupan sekolah atau pekerjaan secara negatif karena orang menjauhkan diri dari orang lain dan lingkungan sosial mereka.

Berikut ini gejala emosional kecanduan internet meliputi:

Kecemasan dan ketakutan

Ketidakjujuran

Kesepian dan depresi

Euforia saat menggunakan komputer

Perasaan bersalah

Ketidakmampuan untuk mengikuti jadwal

Isolasi

Perubahan suasana hati

Penundaan

Sementara gejala fisik dapat dirasakan melalui:

Sakit punggung

Sakit kepala

Insomnia

Sakit leher

Nutrisi Buruk (penurunan berat badan atau penambahan berat badan)

Kebersihan pribadi yang buruk

Masalah mata

Gangguan Kecanduan Internet baru-baru ini telah diakui oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders sebagai penyakit yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Mengobati gangguan semacam ini sebenarnya sangat sederhana. Orang-orang hanya harus mengenali dulu bahwa penggunaan internet yang berlebihan merupakan masalah.

Setelah penggunaan internet mengubah hubungan sosial dan kegiatan sehari-hari, sudah saatnya mencari nasihat profesional dan diperlakukan.

Terlibat dalam perawatan psikologis seperti terapi individu, kelompok atau keluarga, mengubah perilaku, terapi seni, terapi rekreasi, Dialectical Behavioral Therapy (DBT), Cognitive Behavioral Therapy dan Equine Therapy dapat mengatasi gangguan kecanduan internet.