Ini Penanganan Pertama pada Mimisan

Keluar darah dari hidung Anda? Maka jangan dulu panik, sebab dalam sebagian besar kasus, mimisan bukan merupakan masalah yang serius. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan mimisan, dan meski terlihat menyeramkan, nyatanya mimisan tak selalu mengartikan adanya kondisi kesehatan yang serius.

Anda baru boleh khawatir, jika mimisan terjadi terlalu sering dan secara berulang. Karena ini mungkin memang bisa saja menjadi suatu pertanda adanya kondisi serius dalam tubuh Anda. Memeriksakan diri ke dokter merupakan satu langkah terbaik untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Meski beberapa kasus mimisan bukan didasari akan kondisi serius, tapi tetap saja Anda harus segera melakukan penanganan pertama untuk mengatasi kondisi ini. Sebab, mimisan yang dibiarkan bisa membuat seseorang lemas akibat kekurangan banyak darah. Berikut ini merupakan sejumlah tips yang bisa Anda terapkan dalam menangani mimisan.

Cuka putih

Cuka dapat dimanfaatkan untuk membersihkan hidung dan mengeringkan luka yang menyebabkan mimisan di dalam hidung Anda. Cara menggunakannya, cukup celupkan selembar kapas dalam cuka putih, peras sedikit air cuka dari kapas, dan masukkan kapas ke dalam lubang hidung yang mengeluarkan darah untuk menghentikan mimisan. Diamkan selama beberapa saat dan pendarahan di hidung akan segera terhenti.

Vitamin C

Mendapatkan asupan vitamin C saat mimisan merupakan hal yang baik, sebab vitamin C merupakan satu-satunya jenis vitamin yang dapat menghentikan mimisan dengan menyembuhkan luka yang terbentuk di dalam hidung. Jeruk, pepaya, lemon, dan lain-lain, merupakan buah dengan kandungan vitamin C yang tinggi yang dapat membantu Anda dari mimisan.

Kompres

Memberikan sedikit tekanan pada hidung saat terjadi mimisan akan sangat membantu menghentikan pendarahan dari hidung Anda. Tekan lah lubang hidung yang mengalami mimisan selama beberapa saat dengan sapu tangan, dan biarkan Anda bernapas melalui mulut. Jangan mendongakkan kepala Anda ke belakang, karena ini akan membuat darah mengalir masuk ke dalam yang bisa menyebabkan infeksi.

(Foto: medicalnewstoday.com)