Ini Jenis dan Gejala Disentri

November 17, 2020 | Claudia

Disentri

Disentri merupakan peradangan pada usus, terutama pada usus besar. Ini bisa menyebabkan kram perut ringan atau parah, dan diare parah dengan darah pada feses. Tanpa hidrasi yang cukup, disentri bisa berakibat fatal.

Disentri adalah penyakit menular yang berhubungan dengan diare berat. Bakteri Shigella bacillus merupakan bakteri paling umum yang menyebabkan infeksi disentri.

Pemeriksaan laboratorium akan melihat, apakah infeksi disentri disebabkan oleh infeksi Shigella atau Entamoeba histolytica. Pengobatan akan sangat tergantung dengan hasil pemeriksaan lab ini.

Disentri basiler ringan

Disentri basiler ringan merupakan jenis disentri yang biasa ditemukan di negara maju dengan sanitasi yang baik. Biasanya disentri jenis ini akan sembuh tanpa pengobatan. Namun, pasien diharuskan meminum banyak cairan. Dalam kasus yang lebih parah, pengobatan dengan antibiotik diperlukan.

Disentri amuba

Obat amoebicidal digunakan untuk mengobati disentri akibat Entamoeba histolytica. Pengobatan ini memastikan bahwa amuba tidak dapat bertahan di dalam tubuh setelah gejala teratasi.

Gejala disentri bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Sebagian besar tergantung pada kualitas sanitasi di daerah, di mana infeksi telah menyebar. Pada negara maju, tanda-tanda atau gejala disentri cenderung lebih ringan, dibandingkan pada negara berkembang atau daerah tropis.

Gejala ringan disentri meliputi:

  • Sakit perut ringan
  • Kram
  • Diare

Gejala biasanya muncul mulai dari 1 hingga 3 hari setelah terinfeksi, dan pasien akan pulih dalam waktu seminggu. Beberapa orang juga mengembangkan intoleransi laktosa, yang kadang berlangsung lama hingga bertahun-tahun.

YesDok Ads

Gejala disentri basiler

Gejala cenderung muncul dalam 1 hingga 3 hari setelah infeksi. Biasanya juga muncul sakit perut ringan dan diare, tapi tidak ada darah atau lendir pada feses.

Beberapa gejala yang jarang terjadi, yakni:

  • Darah atau lendir di tinja
  • Sakit perut yang hebat
  • Demam
  • Mual
  • Muntah

Seringkali, gejalanya sangat ringan sehingga seseorang yang mengalaminya tidak perlu mengunjungi dokter, dan infeksi akan sembuh dalam beberapa hari.

Gejala disentri amuba

Seseorang dengan disentri amuba mungkin akan mengalami sejumlah gejala, seperti:

  • Sakit perut
  • Demam dan menggigil
  • Mual dan muntah
  • Diare berair, yang bisa mengandung darah, lendir, atau nanah
  • Buang air besar yang menyakitkan
  • Kelelahan
  • Sembelit

Jika amuba menembus dinding usus, mereka dapat menyebar ke aliran darah dan menginfeksi organ lain. Jika hal ini terjadi, Anda bisa mengalami bisul yang menyebabkan darah pada feses.

Gejala bisa bertahan selama beberapa minggu. Amuba dapat terus hidup dalam tubuh manusia setelah gejalanya hilang. Kemudian, gejala dapat muncul kembali saat sistem kekebalan orang tersebut melemah. Pengobatan yang tepat mengurangi risiko amuba bertahan hidup.

(Foto: ayurclinic.com.au)

YesDok Ads