Ini Efek Samping yang Mungkin Timbul dari Vaksin COVID-19

January 14, 2021 | Claudia

Vaksinasi

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia resmi dimulai. Presiden Joko Widodo merupakan orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin CoronaVac asal perusahaan Sinovac Biotech Ltd. Tak hanya presiden, sejumlah tokoh masyarakat bahkan selebritas seperti Raffi Ahmad pun ikut divaksinasi pada Rabu, (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta.

Meski vaksinasi sudah dimulai, masih banyak orang yang mengaku enggan atau bahkan takut divaksinasi. Banyak yang merasa takut akan efek samping yang diberikan ketika sudah mendapatkan vaksinasi. Efek samping sebenarnya merupakan hal yang umum setelah seseorang mendapatkan vaksinasi. Namun, efek samping bisa berlangsung ringan hingga berat.

Vaksin CoronaVac asal Sinovac terbilang memiliki efek samping yang cukup rendah, yakni hanya sekitar 0,1-1,5% efek samping ringan-sedang yang dilaporkan oleh para peserta uji klinik vaksin Sinovac. Lalu, efek samping apa saja yang mungkin timbul setelah Anda mendapatkan vaksin?

Nyeri lokal

Nyeri lokal mungkin terjadi setelah Anda mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. Ini merupakan rasa nyeri yang terjadi pada area atau bagian tubuh yang disuntik. Rasa nyeri ini merupakan hal umum, yang biasanya akan menghilang dalam beberapa waktu setelah disuntik.

Demam

Demam juga menjadi efek samping umum ketika seseorang mendapatkan vaksinasi. Demam merupakan mekanisme alami tubuh ketika ada benda atau zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

Nyeri otot

YesDok Ads

Nyeri otot juga dapat dirasakan pada area tubuh yang mendapat suntikan vaksin. Nyeri otot juga merupakan efek samping yang umum, dan biasanya akan segera menghilang dalam beberapa waktu.

Pembengkakan

Pembengkakan juga biasanya terjadi pada area tubuh yang mendapat suntikan vaksin. Pembengkakan juga kadang disertai dengan kemerahan pada area bekas suntikan. Namun, bengkak dan ruam kemerahan biasanya akan segera menghilang dalam beberapa hari.

Sakit kepala

Dari uji klinik vaksin CoronaVac, ditemukan 0,1 persen efek samping berupa sakit kepala. Namun, ini bukanlah efek samping yang membahayakan, dan biasanya akan hilang setelah beberapa waktu.

Diare

Hasil uji klinik juga menunjukkan sekitar 1-1,5 persen peserta mengalami efek samping berupa diare. Diare juga merupakan respons tubuh yang umum, dan biasanya dapat membaik setelah beberapa hari.

YesDok Ads