Ini Dampak Negatif Gangguan Kecemasan pada Kesehatan Fisik

July 18, 2019 | Claudia

Ada banyak gangguan kesehatan mental yang bisa menyerang seseorang, contohnya gangguan kecemasan. Anda tak boleh mengabaikan setiap gangguan mental yang menyerang diri Anda, termasuk jika Anda mengalami gangguan kecemasan, jika tidak segera ditangani, ini akan merembet pada sejumlah masalah.

Gangguan kecemasan yang tidak ditangani dengan baik, tak hanya dapat mengganggu kesehatan mental Anda dan menciptakan gangguan mental yang lain seperti depresi, gangguan kecemasan bahkan juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan fisik.

Beberapa gangguan fisik yang bisa muncul jika Anda mengalami gangguan kecemasan ialah peningkatan risiko infeksi, dan masalah pencernaan. Fungsi sistem kardiovaskular, pernapasan, dan saluran kemih bahkan juga dapat terganggu jika gangguan kecemasan tidak dikelola dengan baik.

Ketika Anda merasa takut, gelisah, dan stres, otak mengirim sinyal ke bagian lain dari tubuh. Sinyal ini mengkomunikasikan bahwa tubuh harus bersiap untuk melawan atau melarikan diri, atau dalam kata lain, tubuh berubah menjadi mode waspada. Tubuh kemudian akan merespon, dengan melepaskan adrenalin dan kortisol yang merupakan hormon stres.

Jadi, jika Anda telah didiagnosa mengalami gangguan kecemasan, maka carilah pertolongan medis yang tepat. Sebab jika tidak, beberapa sistem dalam tubuh ini akan terganggu oleh gangguan kecemasan:

Sistem kekebalan tubuh

Dalam jangka pendek, kecemasan dapat meningkatkan respon sistem kekebalan. Namun, gangguan kecemasan yang berkepanjangan dapat memiliki efek sebaliknya. Kortisol mencegah pelepasan zat yang dapat menyebabkan peradangan dan mematikan aspek sistem kekebalan yang berfungsi untuk melawan infeksi. Ini pada akhirnya akan merusak respon kekebalan alami dalam tubuh.

Orang-orang dengan gangguan kecemasan kronis cenderung lebih mudah terkena pilek, flu dan jenis infeksi lainnya.

YesDok Ads

Sistem pencernaan

Kortisol memblokir proses yang dianggap tidak penting oleh tubuh dalam situasi tertentu seperti pertikaian. Salah satu proses yang diblokir ialah pencernaan. Adrenalin yang timbul juga mengurangi aliran darah dan melemaskan otot perut.

Sebagai akibatnya, seseorang dengan kecemasan akan mengalami mual, diare dan perasaan bahwa perut mereka bergejolak. Bahkan mereka juga bisa mengalami kehilangan nafsu makan.

Sistem pernapasan

Selama periode gangguan kecemasan berlangsung, pernapasan seseorang bisa menjadi lebih cepat dan pendek, ini disebut sebagai hiperventilasi. Hiperventilasi memungkinkan paru-paru mengambil lebih banyak oksigen dan mengangkutnya ke seluruh bagian tubuh dengan cepat. 

Oksigen ekstra ini kemudian membantu tubuh lebih bersiap untuk melawan atau bahkan melarikan diri. Lebih jauh, hiperventilasi dapat membuat seseorang merasa tidak mendapat cukup oksigen dan membuat mereka seolah kehabisan napas.

(Foto: lehighcenter.com)

YesDok Ads