ASI merupakan cara terbaik untuk memastikan bayi Anda mendapatkan asupan nutrisi harian yang tepat. Biasanya dianjurkan agar bayi disusui oleh sang ibu setidaknya selama 6-8 bulan pertama.
Namun di era modern seperti ini seorang ibu tidak hanya disibukkan mengurus anak tetapi juga dalam hal pekerjaan. Kondisi ini jelas menyita waktu, oleh karenanya banyak ibu memanfaatkan metode pompa ASI.
Bagi wanita yang super sibuk memompa ASI bisa jadi solusi bijak. Seorang ibu menyusui hanya perlu menyimpan ASI-nya untuk digunakan lain waktu. Oleh karena itu, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan bagi ibu dalam menyimpan susunya dengan benar.
1. Wadah
ASI dapat disimpan dalam wadah yang berkualitas baik atau dalam kantung bersekat. Jika Anda memilih kotak plastik, pastikan kotak tersebut terbuat dari plastik kualitas terbaik. Jangan pernah menggunakan wadah atau kantong plastik sekali pakai untuk tujuan ASI bagi buah hati Anda.
2. Perhatikan Suhu
Jika ingin mengawetkan ASI lebih lama, harus selalu disimpan di freezer. Susu yang disimpan pada suhu kamar tidak akan bertahan lebih dari 6 jam. Jika disimpan di lemari es hanya bertahan selama 3-4 hari. Sebaliknya, ASI akan bertahan 6 bulan jika disimpan di freezer yang merupakan cara terbaik untuk mempertahankannya dalam waktu lama. Pastikan suhu freezer di bawah 4 derajat Celcius agar ASI tetap lama.
Jumlah ASI harus selalu disimpan dalam jumlah kecil karena kemungkinan besar akan rusak jika tidak disimpan dengan benar. Untuk bayi kurang dari 3 minggu, ia cenderung menyusu lebih sedikit, oleh karena itu menyimpanb 60-120 ml susu sudah cukup. Untuk bayi berusia lebih dari satu bulan, Anda dapat menyimpan 90-150 ml susu dengan mudah. Pastikan Anda hanya mengisi 3/4 wadah dan tidak menyimpan susu sampai penuh. Saat dibekukan, ASI memiliki kecenderungan mengembang sehingga harus selalu ada ruang lebih di dalam wadah.
3. Prosedur tak Kalah Penting
Anda harus selalu mencairkan susu beku sebelum menggunakannya. Pindahkan dahulu susu beku di lemari es selama sekitar 12 jam sebelum digunakan. Cara ini akan membantu mencairkannya perlahan. Setelah dicairkan dengan benar, Anda juga bisa menghangatkannya kembali untuk digunakan bagi buah hati Anda.
(Foto: healthtimes)
