Ini Beda Gejala Alergi Kopi dan Intoleransi Kopi

August 28, 2020 | Claudia

Kopi

Kopi disukai oleh banyak orang. Kandungan kafein dalam kopi dapat membantu menstimulasi tubuh dan pikiran, serta menjaga Anda tetap waspada dan siap beraktivitas sepanjang hari. Sayangnya, tak semua orang suka kopi, atau bahkan suka, namun tidak bisa menikmatinya.

Beberapa orang mengalami alergi terhadap kopi. Sejumlah gejala akibat reaksi tubuh saat terpapar kopi akan terjadi pada orang yang memiliki alergi kopi. Selain itu, seseorang yang sensitif atau memiliki intoleransi terhadap kafein atau hal lain dalam kopi, juga mungkin mengalami sejumlah gejala. Penting untuk mengetahui perbedaan antara alergi kopi dan intoleransi terhadap kopi.

Reaksi alergi yang disebabkan oleh makanan, seperti biji kopi, sebenarnya disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh mengenali senyawa dalam sel kopi sebagai ancaman.

Sistem kekebalan tubuh kemudian merespons kopi dengan cara yang mirip dengan cara merespons patogen, seperti bakteri dan virus. Sistem imun melepaskan senyawa pelindung, seperti histamin, untuk mengisolasi dan menghancurkan zat dalam kopi yang mengganggu. Reaksi alergi kopi merupakan akibat dari proses ini.

Alergi kopi dapat menyebabkan gejala yang cukup serius pada tubuh, dan biasanya muncul beberapa jam setelah kopi diminum. Gejala dapat memengaruhi banyak area tubuh, dan biasanya akan bertambah buruk seiring waktu.

Beberapa gejala dari reaksi alergi terhadap kopi meliputi:

YesDok Ads

  • Ruam kulit, seperti gatal-gatal atau bercak kulit merah
  • Mual dan muntah
  • Kesulitan menelan
  • Sesak napas atau sulit menarik napas
  • Batuk mengi
  • Kram perut
  • Diare
  • Kulit memucat
  • Denyut nadi melemah atau penurunan tekanan darah secara tiba-tiba
  • Pusing atau kehilangan kesadaran

Reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan anafilaksis, yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani. Anafilaksis dapat menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan dan mulut, menyumbat saluran udara, selain itu juga memengaruhi detak jantung dan tekanan darah.

Siapapun yang mengalami gejala-gejala ini harus segera mendapatkan perhatian medis. Orang yang memiliki alergi kopi dan telah menggunakan obat antihistamin atau epinefrin harus tetap memeriksakan diri ke dokter untuk menghindari kemungkinan komplikasi.

Akan tetapi, munculnya reaksi setelah meminum kopi tak selalu berarti alergi, bisa jadi seseorang mengalami intoleransi terhadap kopi. Umumnya gejala-gejala ini tidak membahayakan nyawa, beberapa gejala tersebut antara lain:

  • Perasaan gelisah dan tidak nyaman
  • Mudah marah atau mudah tersinggung
  • Cemas atau gugup
  • Sulit tidur atau insomnia
  • Sakit perut
  • Kram perut
  • Peningkatan detak jantung atau tekanan darah
  • Kejang otot yang tidak disengaja

Gejala intoleransi kopi biasanya akan segera mereda ketika orang yang mengalaminya berhenti minum kopi. Orang-orang yang memiliki intoleransi terhadap kopi mungkin juga akan mengalami gangguan gastrointestinal atau gejala yang terkait dengan masalah lain dan mungkin semakin parah. Misalnya, kopi bisa membuat mulas dan gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD) menjadi lebih buruk. Kafein dalam kopi dapat mengendurkan sfingter di ujung bawah pipa makanan, sehingga menyebabkan asam lambung bocor dan mengiritasi organ di sekitarnya. 

Bagaimana, Anda sudah bisa membedakan gejala alergi kopi dan intoleransi kopi? Jika Anda tak pernah mengalami gejala-gejala ini, maka Anda bisa bebas menikmati kopi, asal jangan berlebihan!

(Foto: businessinsider.com)

YesDok Ads