Ini Bahayanya Bagi Otak Jika Anda Banyak Konsumsi Gula

April 23, 2021 | Iman

Konsumsi makanan mengandung gula

Jutaan muslim dunia kini merayakan bulan suci Ramadan. Pada bulan ini identik dengan makan-makanan yang manis dan menggoda. Sebagaimana kita tahu makanan manis dikaitkan dengan masalah kesehatan yang berarti dalam jangka panjang.
 
Gula adalah bahan bakar utamanya. Otak kita menjalankan glukosa, glukosa menjadi bahan bakar sel-sel kita, termasuk sel-sel otak.
 
Ketika kadar glukosa dalam darah rendah, kabut otak bisa muncul, Anda bisa jadi meraba-raba kata-kata hingga memilih tidur sebentar. Namun, ketika ada terlalu banyak gula dalam sistem, itu dapat memicu beberapa hal yang juga sangat buruk di tubuh dan otak Anda.
 
"Saat gula menyentuh lidah, ia mengaktifkan indera perasa tertentu yang mengirimkan sinyal ke otak, termasuk korteks serebral," kata seorang ahli saraf, Nicole Avena. Sinyal tersebut mengaktifkan sistem penghargaan otak; dopamin (zat kimia otak yang membuat Anda merasa nyaman bahkan ingin mengulanginya).
 
Makan banyak gula akan terus terasa bermanfaat karena tingkat dopamin tidak seimbang, seperti yang terjadi saat mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Jadi gula bertindak seperti obat dalam sistem kita itulah sebabnya orang kecanduan makanan manis.

Saat Ramadan, nuansa hidangan makan seringkali dipenuhi dengan makanan manis. Bahkan sejumlah makanan yang mengejutkan  mulai dari saus tomat hingga saus salad.
 
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menemukan temuan mengejutkan. Ketika mereka diberi makan makanan tinggi gula, otak tikus melepaskan lebih sedikit bahan kimia tertentu yang membantu tubuh mengerem, sehingga mereka kurang mampu berhenti memakannya.
 
Tikus yang jenuh gula tersebut juga tidak begitu baik dalam tugas memori tertentu, yang menunjukkan bahwa fungsi otak tertentu di area prefrontal dan hipokampus (area penting untuk pembentukan dan retensi memori) terganggu. Studi tikus lainnya menunjukkan bahwa diet tinggi gula meningkatkan peradangan di area ini, yang juga memengaruhi memori jangka pendek.
 
Untuk menjelaskan lebih lanjut: Kelebihan gula mendorong pankreas memproduksi insulin ekstra, hormon yang terlibat dalam regulasi gula darah. Insulin memberi sinyal pada sel lemak untuk menyimpan glukosa, asam lemak, dan zat kaya kalori lainnya dalam jumlah yang berlebihan. 

YesDok Ads

Akibatnya, terlalu sedikit kalori yang tersisa di aliran darah, sehingga otak mengira sekarang dia kekurangan bahan bakar (karena ia memiliki kebutuhan energi yang sangat tinggi). Jadi, tingkat rasa lapar Anda meningkat dengan cepat, dan dengan demikian  semakin banyak makanan manis lainnya yang ingin Anda konsumsi.
 
"Otak Anda dapat beradaptasi kembali saat Anda mengurangi gula, dan Anda tidak akan terlalu mendambakannya," kata Avena lebih lanjut. Namun, hal ini bisa memakan waktu beberapa saat, bahkan berbulan-bulan.
 
Ingin otak Anda sejalan dengan kadar gula yang lebih sehat? cobalah rencana detoks gula mulai 7 hari. Jadikan Ramadan momentum diet gula. Jika Anda berhasil menguranginya, sudah pasti merasakan tubuh otak yang jauh lebih sehat.

YesDok Ads