Ibu Hamil Dilarang Stres, Ini Alasannya!

December 06, 2020 | Aqiyu

stres saat hamil

Kehamilan bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak perubahan yang terjadi selama masa kehamilan, baik fisik maupun psikologis. Kehamilan juga bukan sekadar makan sehat saja saja tetapi dapat menjaga kewarasan ibu hamil agar tidak mudah stes.

Sebuah penelitian menunjukkan adanya kaitan antara stres saat hamil dengan peningkatan risiko gangguan tumbuh kembang bayi seperti ADHD dan autisme. Selain itu, stres juga dapat memengaruhi plasenta ibu hamil terutama pada trimester awal. Dimana pada waktu tersebut tubuh ibu hamil menghasilkan hormon kortisol atau hormon stres yang dapat menggangu kehamilan.

Hormon stres yang dikeluarkan oleh ibu hamil yang memengaruhi ketuban juga berdampak buruk pada petumbahan bayi. Kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi ketersediaan oksigen ke rahim. Ibu hamil yang mengalami stres berisiko tinggi meningkatkan bayi lahir prematur dan gangguan tumbuh kembang bayi.

Fatalnya lagi, bila ibu hamil tidak dapat mengontrol stresnya akan memengaruhi proses tumbuh kembang otak yang berdampak pada perilaku bayi saat lahir dan tumbuh. Beberapa ibu hamil yang mengalami stress rentan melahirkan bayi berat lahir rendah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa stres saat hamil terutama di trimester petama bisa membuat anak cendeung memiliki penyakit jantung, diabetes dan tekanan darah tinggi.

Untuk itu, ibu hamil harus mampu mengendalikan stresnya dengan baik. Sebisa mungkin dapat menghindari pemicu atau penyebab munculnya stres. Bila merasa Anda suasana hati sedang tidak baik, cobalah untuk meminta bantuan pada pasangan dan berbagi cerita pada orang di sekeliling yang dapat dipercaya. Untuk mengalihkan hal-hal yang dapat memicu stres sebaiknya Anda fokus pada hal yang positif dan kesehatan kehamilan Anda.

Jangan sampai tekanan psikologis menggangu mental dan fisik ibu hamil. Cari cara dan solusi untuk bantu menredakan stres.

(Foto: postnatal massage)

YesDok Ads