Hipomagnesemia: Ketika Tubuh Kekurangan Magnesium

October 05, 2020 | Claudia

Magnesium

Apakah selama ini Anda sudah cukup memenuhi kebutuhan magnesium harian Anda? Seseorang bisa saja mengalami kekurangan kadar magnesium dalam tubuhnya yang disebut dengan hipomagnesemia. Ini kondisi di mana kandungan magnesium dalam darah berada kurang dari 1,8 miligram (mg) magnesium per desiliter darah.

Magnesium merupakan mineral dan elektrolit yang memiliki sejumlah peran penting dalam tubuh. Karena tubuh tidak mampu memproduksi magnesium sendiri, tubuh membutuhkan magnesium dari berbagai sumber makanan. Menurut National Institutes of Health, diperkirakan ada sekitar 50-60 persen magnesium dalam tubuh yang disimpan di tulang, dan kurang dari 1 persen ditemukan di dalam darah.

Hipomagnesemia dapat terjadi ketika seseorang tidak menyerap cukup magnesium dari makanan yang ia makan. Atau, tubuhnya mungkin juga melepaskan terlalu banyak magnesium dari ginjal atau melalui saluran gastrointestinal.

Malnutrisi yang kemungkinan disebabkan oleh anoreksia, bulimia, atau sering muntah, juga dapat menjadi penyebab dari kekurangan magnesium. Namun, malnutrisi tampaknya tidak bertanggung jawab atas rendahnya kadar mineral pada orang sehat.

Penyebab lain dari hipomagnesemia meliputi:

Konsumsi alkohol berlebih

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit atau nutrisi dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak magnesium dari biasanya.

Kehamilan dan menyusui

Faktor-faktor ini meningkatkan kebutuhan seseorang akan magnesium.

Diare

Diare kronis dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Orang dengan kondisi seperti penyakit Crohn lebih rentan terhadap hipomagnesemia.

Umur

Seiring bertambahnya usia, tubuh akan semakin sulit untuk menyerap magnesium.

Diabetes

Kadar glukosa yang tinggi di ginjal dapat menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak magnesium. Orang dengan diabetes tipe-2 atau resistensi insulin dapat mengalami kekurangan magnesium. Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang mengancam jiwa, dan dapat menurunkan kadar magnesium dalam tubuh.

Gagal organ

Kegagalan organ, terutama ginjal, dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan terlalu banyak magnesium.

Untuk mendeteksi kondisi hipomagnesemia mungkin merupakan hal yang sulit. Hasil studi tahun 2012 menunjukkan bahwa sekitar 48 persen orang Amerika tidak mendapatkan cukup magnesium dalam makanan mereka. Namun, asupan magnesium yang rendah jarang menimbulkan gejala pada orang sehat.

Magnesium berperan dalam lebih dari 300 reaksi enzim tubuh. Magnesium berkontribusi secara signifikan terhadap:

  • Kesehatan otot dan saraf
  • Tekanan darah
  • Produksi energi di sel-sel tubuh
  • Sintesis DNA dan RNA

Biasanya, seseorang yang mengalami hipomagnesemia akan mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Kedutan, terutama di otot wajah
  • Mati rasa
  • Kesemutan
  • Kelelahan/Tubuh merasa lemah
  • Mual dan muntah
  • Tremor
  • Refleks yang sangat terasa
  • Sembelit
  • Perubahan sifat

Kekurangan magnesium yang lebih parah dapat menyebabkan:

  • Kontraksi otot
  • Kejang
  • Perubahan ritme jantung

Jika tidak ditangani segera, hipomagnesemia dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis, dan menurunkan kadar kalsium dan kalium dalam tubuh. Bahkan dalam kasus yang jarang terjadi, perubahan ritme bisa mengancam jiwa seseorang.

(Foto: sixtyandme.com)

YesDok Ads